Hanya mampu bertingkah palsu Menebar fitnah dalam setiap tutur Ketika salah semua fitnah Tak pernah berani berkata maaf Menyakiti hati insan lain Adalah kebahagiaannya Mencari dukungan dan simpati Hanya itu kemampuannya Menjadi pembuat masalah Yang tak pernah merasa salah Menjadi pencipta luka hati Yang tak pernah punya rasa kasih Menjadi sumber air mata Yang selalu tertawa saat yang lain terluka Serigala berbulu domba Itulah sebutan bagi mereka Yang tidak pernah mampu melihat Apa yang sudah mereka dapat
Paijo: Kenapa aku harus memaafkan kakak A yang udah jahatin aku, kenapa kakak A engga dihukum? Simbok: Karena Tuhan juga selalu memaafkan mereka yang jahat pada-Nya Paijo: Jadi aku boleh jahat kayak kakak A, kan nanti pasti aku juga engga dihukum tapi dimaafkan juga, terus kalo aku nakal mami engga boleh hukum aku, mami harus maafin aku. Simbok: kita ndak boleh jahat sama orang nang, karena dijahatin itu tidak enak kan, dan jahat sama orang itu dosa. Paijo: kalo dosa kenapa engga dihukum, kenapa kok dimaafin? Dan simbok hanya mampu memeluk Paijo sambil nahan air matanya supaya ndak sampai jatuh. Bukan jaim dan bukan gengsi tapi kalo sampe air matanya keluar akan tambah melukai Paijo yang selama ini sudah terluka. Pertanyaan yang menohok seperti ini sekarang seringkali terlontar dari bibir anak simbok. Alih-alih menjawab dengan jawaban yang pas, mau buka mulut saja tenggorokan rasanya sudah tersumbat. Selalu hanya kata maaf dalam hati simbok yang bisa simbok katakan pada dirinya sendiri, dan selalu hanya kalimat : "yuk nang, kita berdoa sama Tuhan aja supaya Tuhan selalu menjauhkan kamu dari orang yang jahat sama kamu".