Katamu bahagia adalah hak pribadimu
Ketika sekali lagi aku berkata "itu salah"
Kamu bilang berlebihan
Buat kamu...
Buka lagi coretan ini nanti
Saat dunia indahmu
Runtuh oleh polah tingkahmu
Saat kamu sedang menghapus air matamu
dan mengutuk kebodohanmu sendiri
Iya....nanti....
Kamu baru akan mengerti
Ucapku adalah sebuah pengingat
Yang mampu dijadikan nyata oleh semesta
*** *** ***
Apa kabar kamu...
Yang tampak menerima
dan menikmati satu sikap salah
Dari seseorang yang bukan milikmu
Bahkan kamu membalas dengan kesalahan yang sama
Indahkah duniamu saat ini...?!
Taukah kamu...
Banyak dari mereka melihat sikap kalian
Hal yang tidak sepantasnya
Tapi kalian merasa itu wajar
Perilaku yang tidak selayaknya
Namun besarnya ego kalian
Membuat seolah itu tindakan yang benar
Pernahkah terpikir olehmu
Kehancuran besar menunggu dalam kedamaian hidup
Yang selama ini kamu sudah miliki
Sempatkah terlintas dibenakmu
Rasa sesal melihat duniamu yang sudah kau lukai sendiri
Ah iya....
Maaf, aku yang lupa...
Saat ini hatimu sedang berbunga indah
Meskipun tumbuh di ladang yang salah
Mana ada kewarasan pikir...?!
Yang ada hanya kepuasan nafsu sesaat
Keindahan semu layaknya fatamorgana
Tidakkah kamu merasa (pasti tidak)
Mereka berbisik tentang ketidakpantasan
Yang kalian pertontonkan dengan sangat jelas
Meskipun kalian pikir itu tanpa jejak
Tapi banyak pasang mata merekamnya
Sayang sekali kalian terlambat menyadari
Hidup dengan menutup mata hati
Kamu dan dia harusnya belajar merasakan
Saat semesta merangkak menyusun karma
Mengikis duniamu perlahan tapi pasti
Ingat...
Hukum tabur tuai tidak pernah salah
Semesta tidak pernah lelah
Raihlah bahagiamu tanpa menciptakan air mata dan kutuk orang lain
Caramu mencapai bahagia menentukan seberapa damai hidupmu
No comments:
Post a Comment