Wednesday, January 20, 2016

Hidup Harus Berubah




















Beberapa malam kemarin dikagetkan oleh kedatangan salah seorang pelaku "child abuse", kalimat tulus yang terucap dari mulutnya membuatku semakin kagum karena keberaniannya mengakui kesalahan, dan minta maaf atas kesalahan yang sudah mereka perbuat.

"Tante, ****** turut berduka cita, maaf ****** baru datang sekarang karena tadi mau kesini masih rame, ****** masih takut & malu."
Terima kasih nak atas keberanianmu datang demi mengucapkan bela sungkawa atas orang yang pernah mengurus hidupmu beberapa waktu. Minimal itulah tanda terima kasih darimu buat beliau yang telah kembali ke Surga Nya.

Melihat para korban yang pernah dia & partnernya sakiti beberapa waktu lalu sedang sibuk bermain tanpa mengacuhkan kedatangannya (entah karena alasan apa, semoga karena mereka sadar karena tidak akan mendekati pembuat luka agar tidak kembali dilukai), dia pun kembali berucap dengan raut muka penuh penyesalan"adek-adek sepertinya masih marah sama ******, sekali lagi ****** minta maaf karena ****** & xxxxx sudah menghancurkan masa depan mereka berdua."

Ah nak....permintaan maaf dari kamu karena kesalahanmu itu sudah cukup, kamu tidak perlu memintakan maaf buat temanmu itu. Mau berdalih apapun dia kami sudah tau DIA BERSALAH dan tanpa permintaan maaf dari dia sekalipun KAMI SUDAH MEMAAFKANNYA, semua kami lakukan demi masa depan adek-adekmu.

Jika kamu masih terbebani karena "partnermu" dalam merusak masa depan anak-anak tidak bersalah ini, masih tidak mau mengakui kesalahan yang kalian lakukan, maka sekarang lepaskanlah bebanmu, karena Tuhan tidak akan menghukummu karena kesalahan "partnermu", tetapi Tuhan telah memaafkanmu karena kamu mengakui kesalahanmu dan bertobat atas kesalahanmu.

No comments:

Post a Comment