Senin, 23 Oktober 2023
Edelweiss yang terkasih...
terima kasih untuk hari kemarin
rasa yang kau suguhkan teramat manis
mengikis sesaat ketegangan
menyebarkan sebagian rasa sakit
saat sang angin datang menghempas
lepaskan sisi kerapuhan
mempaskan setiap luka sudut hati
sisakan kokohnya kelopak cantikmu
aah....
terlalu cepat aku menjadikanmu edelweissku
kurangkai menawan bertahta diatas keangkuhan
menyanjung harap bisa meruntuhkan kuatnya ego
memetik asa menghapuskan semua luka
kembali menilik tempat ini
semua yang terjadi antara aku dan kamu
mengubah duniaku, mewarnai lembar kisahku
yang lama tak menyentuh nuansa
mengukir salah satu kisah terpenting
dalam jalan takdir
sesaat diam mematung hadirkan banyak rasa
disini membuatku tak bisa melupakanmu
ingatkanku selalu kembali tentang kamu,
sikapmu, dan segala yang kamu lakukan
katamu itu hanya untukku
sejauh itukah usahamu untuk aku
benarkah hanya untuk aku
dan hanya sekedar menopangku
jujurkah kamu dengan perasaanmu
ataukah benar ini memang hanya rasaku
bukan karena rasa yang juga kamu punya
rasa sama yang kurangkai denganmu
rasa yang terus tersirat dari setiap sikapmu
sedikit membuka hati untukmu
belajar kembali menerima rasa yang berbeda
dan akhirnya kembali tersungkur dalam kepalsuan
kepingan hati yang mulai tertata
kembali hancur tak tersisa
disaat aku mulai mencoba jadikan kamu sandaranku
tersirat buatmu aku adalah bebanmu
saat aku mulai bersandar di pundakmu
terbaca rasamu sudah cukup menopangku
saat aku melayang dengan lamunanku
kamu menyampaikan patahkan harapan
Melangkah pergi menghancurkan asa
kubur segala keindahan saat yang kamu ciptakan
seketika berubah amarah dan air mata
No comments:
Post a Comment