❌❌❌
Selalu mendidik anak-anak untuk mau dan berani tampil/terlibat dalam acara apapun. Tidak perlu berambisi mengejar kemenangan tetapi harus memberikan penampilan maksimal. Jika penilaian akhir mendapat poin tinggi pada kriteria penilaian, bersyukurlah itu bonus kerja keras, jangan sombong dan meremehkan yang mendapat poin lebih rendah.
Tapi hari ini, Sabtu, 02 Agustus 2025, panitia HUT gereja dan Juri modern dance yang katanya profesional menghancurkan mental yang selama ini susah payah dibangun anak-anak. Anak-anak dipermalukan dan dilecehkan didepan umum oleh MC (panitia) dan Juri modern dance. Bukan itu saja, setelah keluhan yang disampaikan ke dalam forum ternyata tanggapan mereka lebih ke menyepelekan hal yang sudah terjadi dan melukai hati anak-anak, mereka hanya melihat inI sebuah kekecewaan karena kalah dalam lomba.
Sebelum tampil lomba, sudah saya sampaikan sama anak-anak:
" kalian siap ya, harus tampil maksimal, meskipun nanti ndak menang, tapi kalian udah keren apalagi pakai kostum yang keren ini, jadi harus percaya diri"
#Siyap mami#ππ€
Melihat lawan utama mereka yang duduk di bangku SMA, sedangkan anak-anak ini masih duduk dibangku SD & SMP, apalagi kakak-kakak SMA ini sudah mengusai panggung dengan tarian yang luar biasa bagus karena latar belakang dance yang matang (ekstrakurikuler & ikut sanggar), saya kembali memberikan dukungan mental buat anak-anak ini:
" lihat mereka, mereka semua gedhe-gedhe dan memang sudah hebat di dunia dance, jangan minder, tetep harus tampilkan yang maksimal, kalian hebat udah sampai sini, kalau kakak - kakak SMA menang, itu sudah wajar, jangan sedih, jangan kecewa, jangan marah, karena mereka memang bukan lawan kalian. Next kita belajar lagi biar bisa seperti mereka"
Dan mereka tersenyum lebar meskipun hati mereka dagdigdug gugup parah karena mau lomba dengan lawan utama kakak-kakak dancer yang mereka lihat sudah pro. Sampai akhirnya mereka bisa tampil maksimal dengan support maksimal pula dari kami, dan mereka sudah jadi juara dihati kami. Terbaik buat kami. Kami bahkan mengabaikan poin penilaian juri karena kami tau anak-anak ini baru belajar. Mereka juara buat kami karena mereka sudah memberikan yang terbaik yang mereka punya.
Setelah selesai penampilan mereka tersenyum lebar, disambut pelukan hangat kami para pendukung utama, duduk di barisan penonton agar bisa melihat penampilan berikutnya dan berdecak kagum melihat kakak-kakak SMA yg dancenya keren-keren. Ada yang berbisik " keren bangeeeeettt....πkita besok latihan lagi ya biar bisa kaya merekaπ " dan akupun memeluk mereka.
Tibalah pengumuman, juara 3, juara 2, dan kami dalam keramaian menebak-nebak siapa nomor 1 karena kami sangat yakin bukan kami yang memenangkannya, sebaliknya kami justru yakin nama satu wilayah yang salah satu anggota dancenya adalah anak sanggar pasti jadi pemenangnya.
Tetapi diluar dugaan nama kelompok anak-anak ini disebut dengan lantang seorang Juri yang didampingi MC sebagai pemenang juara 1, sempat bengong tidak percaya sampai anak-anak histeris bahagia tidak percaya, berteriak, melompat berpelukan dan pada saat beberapa anak sudah mulai memasuki panggung, terdengarlah suara teriakan sambil tertawa " bukaaaannn...salaahhhh....πππ" Menertawakan sebuah kejadian yang buat mereka seperti lelucon, dan ketika kepalaku berpaling dari anak-anak melihat ke panggung, juri dan MC sedang melambikan tangan sambil tertawa berkata "maaaff...maaffππ..bukan kalian...maaaf..hahahahaππππ...salaahhh...hahahahaaaππππ"
jleeebbb......!!!
Seketika anak-anak berbalik dan kembali histeris tetapi kali ini menangis sekeras-kerasnya dalam pelukan kami, sembunyi dibalik dinding panggung, menutup muka sambil jongkok, semua hancur, kecewa, malu...., dalam pelukanku satu anak berkata " jahaaatt, kita dibohongi....,πππmereka jahaatt, kenapa kita ga jadi menang....mereka bohong...,aku maluuuu...ππππ " seketika mulutku mengucapkan BANGS*T buat kalian MC dan Juri MD....!!!!
Bapak Ibu Juri dan para panitia yang saya anggap tidak profesional sama sekali.
Bisa kalian membayangkan situasi ini....??!!
Bisa kalian paham dan ngerti perasaan anak-anak ini....??!!
Pasti tidak....!!!!
Buat kalian tangis mereka dan amarah saya sebatas tidak terima karena kalah. Buat kalian kami lebay dan tidak sportif.
Maaf... kali ini saya harus bilang kalian GOBLOG....!!!! Kalian cuma mikir acara kalian sukses jika acara kalian meriah tapi kalian ndak tau kali ini acara kalian sukses menghancurkan mental anak-anak. Itulah kegoblogan kalian.
Mau tau kenapa sekasar ini saya, karena setelah kalian permalukan anak-anak ini didepan umum, kalian masih bisa tertawa-tawa dan berkata :
"maaaf ππππ ga becanda kok ini, tadi ga sengaja ππ salah baca...πππ"
Pantas ga kalian menunjukkan sikap seperti itu buat anak-anak usia 8-12 tahun....??!! Anak-anak yang sedang dalam posisi sedih kecewa dan malu karena kalian permainkan dan permalukan didepan umun.Kalian melecehkan anak-anak secara verbal, tanpa rasa bersalah.
Sampai disini masih mau bilang saya emosi karena kalah...??
Kalau masih beranggapan seperti itu, coba otak kalian dipakai buat mikir lagi, hati kalian dipakai buat merasakan lagi. Semoga kalian bukan mati otak dan mati rasa sampai ndak bisa membedakan dan membaca situasi diatas...
selanjutnya~~ tanggapan mereka yang ndak kalah bikin geleng kepala.
No comments:
Post a Comment