Tuesday, November 23, 2010

Rasa Dari Sebuah Pengkhianatan"


Belum lengkap hari itu satu tahun perjalanan kita
Kau buat satu kesalahan yang seharusnya tak kumaafkan
Entah karena aku terlalu bodoh atau memang aku tidak pedulikan
Sebesar apa akibat dari kesalahan yang kau lakukan
Kamu seolah tak pernah merasa itu sebuah kesalahan
Dan kamu tidak pernah mau mengerti
Sakitnya aku kau khianati
Sejenak kau berlutut didepanku
Kamu begitu lemah saat kuputuskan untuk mengakhiri semua
Kamu begitu terpukul seakan kamu benar-benar menyesali semuanya
Kamu mohon aku berikan maafku untuk semua salahmu
Kamu inginkan kuberikan satu kesempatan untuk kebersamaan kita
Kesempatan untuk perbaiki sebuah kesalahan yang kau buat
Muak aku melihatmu saat itu
Tapi entah apa yang mendorongku mengatakan
”aku maafkan kamu dan kuberikan satu kesempatan untukmu”
Hanya seulas senyum kelegaan yang kulihat diwajahmu
Entah apa arti senyummu itu....
Aku tak peduli...

Belum lengkap dua tahun perjalanan kita dikesempatan kedua
Dan belum lengkap satu tahun kamu kembali membuat kesalahan yang sama
Dan kebodohan kembali kulakukan
Keberikan maafku dan kesempatan kembali padamu untuk kembali bersamaku
Aku fikir ini adalah yang terakhir akan kau lakukan padaku
Ternyata aku sangat salah
Kesalahan itu kembali kau ulang dan kau ulang lagi....
Entah berapa kali lagi kamu melakukan hal itu terhadap diriku
Sampai akhirnya aku merasa
Kamu memang tidak pernah bisa mengerti apa itu kata ”maaf”
Bahkan orang bilang aku mati rasa
Aku ngga punya hati lagi untukmu
Semua yang kulakukan untukmu hanya karena sebuah kebiasaan
Bukan sebuah rasa yang tulus dari hatiku

Kamu tidak pernah menghargai sebuah ”rasa”
Walaupun aku pernah memberikan sebuah ”rasa sakit” buatmu
Bukan karena tidak sengaja
Aku ingin kamu bisa mengerti dan memiliki
Sebuah rasa ”sakit” dari suatu pengkhianatan
Seperti sakit yang pernah kurasakan
Setiap kali kau melakukan pengkhianatan yang tak pernah kau akui
Pengkhianatan yang selalu aku terima darimu
Sampai kau merasakan ”sakit” itu
Kamu sama sekali tidak pernah belajar
Kamu tidak pernah mencoba untuk berubah
Kamu selalu mengatas namakan semua itu dengan ”prefesionalisme”
Persetan dengan semua arti kata itu
Karena kamu tidak pernah bisa membuktikan semua pembelaanmu

Kesalahan terbesarku adalah;
Memberikan kamu kesempatan untuk ”melangkah bersama” denganku
Karena sampai detik ini pun kamu sama sekali tidak mengerti
Dan sangat-sangat tidak mengerti arti kata ”maaf” yang selalu kuberi untukmu
Kamu sangat tidak mampu menjaga lembutnya sebuah hati
Kamu sangat tidak bisa merawat keindahan sebuah kasih
Kediamanku tidak membuatmu mengerti apa itu sebuah ”harapan”
Harapan untuk kamu bisa berbubah
Harapan untuk aku bisa memberikan hatiku untukmu

Maafkan aku jika aku sangat-sangat muak
Dengan semua yang selalu kamu lakukan padaku
Maafkan aku jika saat ini semua yang kuberikan untukmu bukan dari hatiku
Aku terlalu menyayangi hatiku
Dan aku tidak akan membiarkan siapapun mengusiknya
Apalagi menyakitinya
Tidak akan pernah ada tidak juga kamu....

Apa yang sudah terjadi tidak akan pernah berubah
Apapun usaha yang aku lakukan tidak ada artinya buatmu
Penyesalan yang keluar dariku tidak akan merubah semuanya menjadi lebih baik
Tidak akan pernah kuminta apapun darimu
Karena semua itu adalah sia-sia
Hanya  satu hal yang masih membutuhkan semua yang aku punya
dan aku tau itu bukan kamu.
Terima kasih untuk semua rasa sakit yang selalu kamu beri untukku
Karena tanpa kamu sadari setiap rasa sakit yang kudapatkan darimu
Membuatku memiliki keteguhan hati
Terima kasih untuk rasa sakit yang selalu kamu beri untukku
Karena itu membuatku terbiasa
Terbiasa dengan rasa pedih, dan saat orang lain menyakitiku
Aku akan tau bagaimana aku harus bersikap
Tanpa aku menjadi seorang yang cengeng hanya karena ”sebuah rasa sakit”
Terima kasih kekasihku.....!!!!