Wednesday, March 25, 2015

SUPPORT --part 7--



Sebelumnya di  Support --part 6--


Banyak korban dari pelecehan Sexual 
yang justru menjadi bulan-bulanan keluarga Pelaku 
karena keluarga Pelaku TIDAK SIAP 
untuk menanggung malu karena
 "KELEMAHAN" dari pelaku yang memiliki kelainan sexual 
yang masih dianggap aib bagi keluarga pelaku.



 













 

SUPPORT --part 6--


Sebelumnya di Support --part 5-- 


Mari jaga anak kita dari para predator yang terselubung 
oleh penampilan "baik" mereka...
jangan sampai menyesal dikemudian hari..... 
percaya tetapi tetap waspada 
dan lebih baik tidak mengenal mereka 
yang sudah terlibat dalam perilaku menyimpang ini....
 














SUPPORT --part 5--



Sebelumnya di Support --part 4--

Mari jaga anak kita dari para predator yang terselubung 
oleh penampilan "baik" mereka...
jangan sampai menyesal dikemudian hari..... 
percaya tetapi tetap waspada 
dan lebih baik tidak mengenal mereka 
yang sudah terlibat dalam perilaku menyimpang ini....

















SUPPORT --part 4--


Sebelumnya di Support --part 3-- 

 Disini kita bisa sama-sama belajar dan berbagi agar jangan sampai orang terdekat kita menjadi korban CHILD ABUSE, selamatkan anak kita dari para predator perusak masa depan anak bangsa.

Banyak korban dari pelecehan Sexual yang justru menjadi bulan-bulanan keluarga Pelaku karena keluarga Pelaku TIDAK SIAP untuk menanggung malu karena "KELEMAHAN" dari pelaku yang memiliki kelainan sexual yang masih mereka anggap aib bagi keluarga pelaku.

Lawan Child Abuse, selamatkan anak-anak masa depan bangsa. Dukung pemulihan korban, hukum pelakunya....!!!!

 Pemulihan korban child abuse dilakukan oleh para Psikolog yang berkompeten dibidangnya. Dengan sistem observasi menggunakan berbagai media tanpa menyinggung/membahas/membicarakan hal yang berhubungan dengan kejadian yang dialami korban. Salah satunya dengan aktivitas menggambar dan mewarnai apapun yang sedang dipikirkan atau dirasakan oleh korban, sesuai keinginan korban pada saat itu akan menggambar apapun.
Observasi dilakukan tanpa pendampingan orang tua korban agar korban bisa lebih bebas dalam menggambarkan perasaan dan keinginannya.


















SUPPORT --part 3--

Sebelumnya di Support --part 2--

-- ketika si korban yang harus selalu berkorban demi menyelamatkan masa depannya --
Taukah kita.....?!
Pelaku kejahatan sexsual anak tidak jarang yang TIDAK MENGAKUI PERBUATANNYA dengan selalu berlindung dibawah dalih:


1. Tidak ada saksi mata yang melihat saat kejadian.
2. Tidak ada visum atau bahkan kalau adapun tidak membuktikan dia pelakunya.
3. Ketika pelakunya anak seorang pemuka agama, aktivis gereja, pamong masyarakat, selalu dilindungi keluarganya dengan berbagai cara untuk menjaga nama baik keluarganya.
4. Tuduhan fitnah dan rekayasa dituduhkan balik kepada pihak korban.
5. Ketika yang melakukan anak yang umurnya sebelum 18 tahun. Selalu beranggapan tidak boleh diproses hukum dan dikembalikan ke orang tua.

Karena alasan-alasan itu banyak keluarga korban yang justru harus MENINGGALKAN RUMAHNYA SENDIRI demi pemulihan psikologis korban. Karena bagi korban pelecehan sexual, situasi yang mereka hadapi membuat mereka terancam dan tertekan. Sedangkan pelaku dan keluarganya masih bebas melenggang kemanapun mereka suka dan melakukan apapun yang mereka mau tanpa merasa bersalah, bahkan tidak sedikit yang dengan bangganya mengatakan "betul kan mereka (keluarga korban) yang pergi, berarti mereka yang bohong".
Melihat kondisi seperti ini, tindakan apa yang seharusnya dilakukan...?!