Wednesday, October 20, 2021

Di Batas Lelahku

 


 

 

 

 

 

 

 

Ketika nanti aku lelah, maka aku akan memilih diam, aku tidak akan menghubungimu lagi untuk tau sedang apa dan apapun yang terjadi sama kamu,  aku tidak akan memperdulikan kamu lagi apapun yang kamu lakukan, aku tidak akan bertanya sama kamu lagi bagaimana kabarmu, dan aku tidak ingin mengetahui tentangmu lagi apapun itu.

 

Saat ini.....

Mungkin kamu sudah siap kehilangan aku, wanita yang lebih dari dua puluh tahun bersamamu, mendampingi jatuh bangunnya kamu dari bukan siapa-siapa menjadi pria hebat seperti yang saat ini kamu rasakan, wanita yang selalu bersedia hidup berdampingan denganmu dalam setiap kekurangan dan kecukupan materiil, wanita yang tidak pernah sekalipun minta apalagi menuntut materi dari kamu, wanita yang selama dua puluh tahun lebih hanya mengharapkan cinta dan kesetiaanmu.

 

Mungkin kamu sudah siap kehilangan aku, wanita yang tidak pernah putus membawa namamu dalam setiap doaku, mendoakan kesehatanmu, kelancaran dalam setiap pekerjaanmu, keselamatanmu saat kamu melakukan semua tugas-tugas yang kamu hadapi, supaya kamu dijauhkan dari segala kesulitan dan niat jahat mereka yang tidak memiliki hati, mereka yang ingin menjerumuskan kamu dalam kubangan dosa, mendoakan untuk kebahagiaanmu dalam setiap tarikan nafasmu, kedamaian hatimu, kesabaranmu, dan hanya segala yang terbaik yang kamu peroleh dalam hidupmu.

 

Mungkin kamu sudah siap kehilangan aku, wanita yang setiap harinya selalu memikirkan kamu saat kamu tidak berada didekatku. Memikirkan apakah kamu baik-baik saja diluar sana, memikirkan apakah kamu sudah makan, apakah harimu baik-baik saja, apakah kamu selalu dalam keadaan sehat.

 

Mungkin kamu sudah siap kehilangan aku, wanita yang selalu membanggakanmu di depan teman-teman kita, yang selalu menceritakan betapa hebatnya kamu sebagai seorang suami dan seorang ayah, memuji kamu didepan mereka yang mengenal kita, mungkin kamu bahkan tidak pernah tau bahwa aku adalah wanita yang sangat bangga memilikimu sampai detik ini.

 

Mungkin kamu sudah siap kehilangan aku, wanita yang selalu berusaha ada waktu untukmu, memperhatikan kamu dan selalu ingin tahu bagaimana kondisi kamu setiap saat, membuat kamu bahagia walaupun lewat hal-hal kecil, tanpa kamu sadari betapa susahnya aku untuk memberikan semuanya itu hanya untuk melihatmu tersenyum, meskipun ternyata kamu tidak pernah merasakan semua itu.

 

Mungkin kamu sudah selalu siap kehilangan aku, wanita yang selalu mengerti dan memaafkan sisi burukmu, memaafkan setiap hati yang disakiti olehmu, dengan semua ego dan emosimu, aku yang menghapus setiap rasa sakit yang kamu buat hanya dengan doa dan air dalam sepinya malam , aku yang begitu cinta dengan hati yang tulus, tetapi tidak pernah kamu lihat dan rasa besarnya cinta yang aku punya untukmu.

 

Air mata yang menetes dalam sunyinya malam mengiringi setiap doaku adalah bukti sakit hati dan bahagia yang aku rasakan saat bersamamu.