Tuesday, May 26, 2015

Antara Cemburu, Patah Hati dan Iri



















-- photo : koleksi pribadi --

Pernah suatu hari simbok panti pergi bareng beberapa anak panti, karena simbok hartanya ndak numpuk maka simbok pura-puranya ngajari anak nabung kalo mau jalan-jalan (padune simbok ndak gableg duit buat nggratisi mereka....wkwkwkwk....)...maksudnya biar anak tau kalo untuk mendapatkan sesuatu itu harus dengan usaha.

Ternyata ternyata ada yang ndak seneng simbok pergi sama anak-anak Tuhan itu, sampai" dia "berkicau" katanya simbok melakukan "gratifikasi" kalo penggedhe" itu  bilang (bener opo ora kui istilah e, nak salah tolong dibenarkan). Gratifikasinya sama anak-anak pemilik Surga hahhahaaa..... (namanya menggali neraka sendiri itu)

Ndak nyangka lho simbok ternyata ada yang se detil itu merhatiin simbok hihihihi...., apalah alasannya tapi ternyata dia merhatiin simbok, matur nuwun lho simbok untuk kali ini....swmoga yang panjenengan gosipkan terjadi, simbok bisa kasih gretongan ke anak panti setiap jalan", biar amal simbok berlimpah.... Amin...amin....amin...

Tapi mohon maaf, nyuwun sewu, lha mbok panjenengan mau cari tau satu-satu sampe ditanyain ke anaknya juga pasti njawab "kami bayar kok ke simbok".Karena memang simbok punya alasan:


1. Simbok mau buat anak panti bisa terbiasa ngumpul duit dulu kalo punya keinginan,(padahal karena simbok ndak punya duit ding hihihihiiii...) meskipun simbok tau kalo saat itu sekedar minta duit satu juta ke para ortu mereka juga mereka sanggup.

2. Simbok itu ndak seperti anda jew, simbok ndak hoby manipulasi, apa adanya saja....kalo situ kan beda, apapun diusahain yang penting tenar dan merasa punya nama baik, anak harusnya ndak naik ya ngasih amplop biar bisa naik kelas.... Ups....kebablasen mbahasnya ya....

Begitu sahabat, lucu yaaaaa, antara patah hati, cemburu dan mau tau campur aduk, tapi matur nuwun lho gosip/doa panjenengan, yang baik buat simbok yang jelek itu buat panjenengan saja hehehheheee......, Gusti pirso kok mana yang baik dan harus diberikan sama anaknya.


-- manusia yang hobby mencari kesalahan orang lain itulah yang sesungguhnya punya masalah kepribadian --

Indahnya Kematian




Demikian sesungguhnya kematian setidaknya bagi yang percaya kehidupan kekal setelah kematian, kematian itu BUKAN KUTUKAN, itu bagi yang tidak terbiasa mengutuk......


(tentang rasa dibalik kontroversi hukuman mati yang beberapa kali terjadi)

Kita dan Anak





























 
Ketika seorang anak "mencuri",
Itu karena tidak pernah diajarkan bagaimana seharusnya bersyukur
Ketika seorang anak "merampas"
Itu karena tidak pernah diajarkan bagaimana caranya berbagi
Ketika seorang anak "memperkosa"
Itu karena tidak pernah diajarkan bagaimana caranya menghargai
 
Ketika seorang anak "berbohong"
Itu karena tidak pernah diajarkan pentingnya sebuah kejujuran
Ketika seorang anak melemparkan kesalahan pada orang lain
Itu karena tidak pernah diajarkan untuk bertanggung jawab
Ketika seorang anak senang memukul
Itu karena tidak pernah diajarkan bagaimana caranya merawat dan menyayangi

Tanggung jawab menjadi orang tua itu tidak mudah
Anak akan melakukan hal yang benar ketika kita sebagai orang tua mengajarkan kepada mereka mana yang salah dan mana yang benar.
Anak akan berlaku dan berkata baik ketika kita sebagai orang tua berlaku baik bukan hanya didepan anak melainkan juga dibelakang anak kita.
Anak akan menjadi kebanggaan ketika kita sebagai orang tua bisa dibanggakan oleh mereka.

Ketika si Nyonya Kepala Batu Kembali Berkicau

                         -- photo : koleksi pribadi --



Ketika si Nyonya Kepala Batu Kembali Berkicau
Nyonya kepala batu itu mengatakan 
kalo simbok panti itu cuma pengangguran, penyakitan, ndak punya kerjaan, 
makanya cuma mampu posting di dumay.

Ya memang seperti itulah kondisi nya simbok, 
ndak bisa menghasilkan buah banyak bagi semua orang (simbok bukan kantong doraemon), 
ndak bisa bikin semua orang seneng (simbok bukan badut), 
tapi bagi simbok meskipun simbok hanya terlihat 
oleh mata anak dan suami simbok itu sudah juara.


Terpenting buat simbok, paling tidak selama hidup simbok, simbok ndak pernah:
# menjadi penyebab masuknya seseorang ke ruang ICU
# mendidik anak menjadi pengecut dan perusak masa depan orang
   setidaknya sampai saat ini (semoga sampai mereka dewasa)
# memanfaatkan orang ketika butuh dan menghancurkannya ketika sudah tidak butuh
# menjebak teman sendiri hanya karena cemburu
# menyogok guru anaknya hanya supaya anaknya bisa naik kelas
   meskipun nilainya pas-pas an
# memfitnah orang dan menghasut orang lain dengan menjelek-jelekkan orang lain,
   hanya demi sebuah nama baik yang sebenarnya sudah tidak dimiliki

Jadi simbok ndak sedih apalagi sampe minder dibilang pengangguran, penyakitan dan ndak punya kerjaan,
karena dalam kekurangan simbok itu Kuasa Tuhan nyata dan bekerja. 
Karena Tuhan tidak berkarya pada mulut pemfitnah dan penjilat.

-- jalan hidup manusia itu tidak bisa ditentukan oleh manusia itu sendiri --

Apa Adanya itu Damai

-- photo : koleksi pribadi --


Simbok ndak punya banyak cara
Untuk membuat orang menjadi iba
Karena simbok tidak biasa
cari muka apalagi bermuka dua

Simbok hanya orang biasa
Yang hidupnyapun biasa saja
Asal usul simbok cuma dari desa
Tapi ndak pernah ganti nama
Cuma karena sudah hidup dikota

Simbok sudah terlalu renta
Untuk hidup dengan banyak gaya
Apalagi harus main sandiwara
Simbok sudah cukup bahagia
Bisa hidup apa adanya

Karena Anak Adalah Gambaran dari Orang Tuanya





















-- photo : koleksi pribadi --


Mama....
Ajarkan kami bagaimana caranya menyayangi 
  bukan menyakiti
Ajarkan kami indahnya memberi 
  bukan mencuri
Ajarkan kami bagaimana merawat 
  bukan merusak
Agar mereka tau 
  bahwa mama sayang aku
Agar mereka mengerti 
  bahwa mama peduli masa depanku
Agar mereka melihat 
  hebatnya mama mendidik pribadiku


Papa....
Ajarkan kami cara bertanggung jawab 
  bukan menjadi pengecut
Ajarkan kami berani menghadapi masalah 
  bukan lari menghindar
Ajarkan kami berani mengakui kesalahan 
  bukan mencari kambing hitam
Agar mereka melihat 
  jiwa kesatria yang kau wariskan untukku
Agar mereka mengerti 
  bahwa mental pemberani dan kejujuran yang kau turunkan bagiku


Dan Ketika Kalian Semakin Beranjak Besar














-- photo : koleksi pribadi --

Ini bukan pornografi ya sahabat....
Ini sebuah pertanyaan dan pernyataan yang wajar dari seorang anak yang sudah terbiasa bercerita tentang apa yang dirasa dan dipikirkannya
Rutinitas cerita seperti biasa tapi topiknya bikin muka simbok merah malu dan kaget ndak nyiapin jawaban.

Mami kemarin aku nanya dalam hati, terus kayaknya aku sekarang udah tau jawabannya, tapi maaf ya mami, mami jangan marah.
"Mami tau engga kenapa cewek ada n***n kalo cowok engga?"

-- ndak tau (jawab simbok yang mendadak kaet, deg-deg an, merah muka simbok, untung lampunya remang-remang) --

"Aku rasa karena cewek itu harus jadi ibu terus ibu itu harus urusin makan sama minum anaknya, harus kasih susu anaknya, mami tau engga n***n isinya apa?

-- ndak tau (jawab simbok masih dengan sisa rasa yang belum hilang?)
"aku rasa n***n itu isinya susu buat dedek bayi makanya n***n cewek bisa besar karena diisi suau buat anaknya, gitu mi"

-- pinter nang (sambil kasih dua jempol karena rasa kaget simbok belum ilang, sambil unjal ambegan) --

Oalaaahh......harus lebih siap mental mendengar pertanyaan dan pernyataan seputar anatomi tubuh dan fungsinya....sahabatku yang lebih jago soal psikologi anak  mari berbagi dengan saiyah....by inbox pun oke....


Belajar Hidup Seumur Hidup














--foto : koleksi pribadi --

Saat salah satu sahabat bertanya:
"Kenapa selalu tentang orang tua, anak, 
pengajaran dan didikan orang tua, sikap dan perilaku anak....?!"

Jawabannya adalah:
# karena saya sedang belajar menjadi orang tua yang baik dan benar, 
belajar, belajar dan belajar, tidak cukup seminggu 
tetapi akan selalu terjadi sampai saya tutup usia


# karena saya ingin menjadikan anak-anak saya anak baik dan benar 
karenanya saya belajar hal baik kepada para orang tua
yang sudah berhasil mendidik dan mengajari anak-anak mereka 
sukses menjadi anak baik

# karena saya tidak ingin terjerumus 
ke dalam perkumpulan orang tua 
yang salah mendidik anak 
sehingga secara tidak langsung saya menjerumuskan anak saya 
kedalam pribadi yang tidak terdidik dan terarah, semau gue, 
oleh karenanya saya harus banyak melihat 
dan berusaha untuk tidak melakukan seperti yang dilakukan 
oleh para orang tua yang "gagal" membuat anaknya menjadi baik dan benar.

-- Bukankah begitu para sahabat yang saat ini juga masih belajar (kalo mau disebut begitu) sebagai orang tua --

Kamu adalah Apa Yang Kamu Ucapkan















-- photo : koleksi pribadi --

Jika kamu seorang pencuri, 
jangan berfikir bahwa 
orang lain yang memiliki 
sesuatu yang sama dengan dirimu 
juga sama seorang pencuri sepertimu.

Jika kamu terbiasa berbohong, 
jangan berfikir bahwa 
orang lain melakukan kebohongan yang sama 
dengan yang sudah kamu lakukan.

Jika kamu terbiasa menghasut, 
jangan berfikir bahwa
orang lain akan melakukan hal sama 
seperti yang sudah kamu lakukan 
hanya untuk sekedar mendapat teman.

Jika kamu terbiasa menyuap 
demi meraih sebuah nilai, 
jangan berfikir bahwa
orang lain akan melakukan 
hal tersebut hanya untuk 
mendapatkan "nilai" sekedar sebuah nama baik.

Karena sesungguhnya 
    "SEGALA HAL YANG KAMU PIKIRKAN 
     BAHWA ORANG LAIN MELAKUKANNYA, 
     HAL ITULAH SESUNGGUHNYA 
     YANG SUDAH KAMU LAKUKAN"

SUPPORT -- Part 18 --



Sebelumnya di  support-part-17

Teror Psikis mewarnai hari-hari pemulihan mereka















SUPPORT -- Part 17 --



Sebelumnya di support-part-16

Teror Psikis mewarnai hari-hari pemulihan mereka













SUPPORT -- Part 16 --




Sebelumnya di support-part-15

Teror Psikis mewarnai hari-hari pemulihan mereka