Thursday, January 13, 2011

Catatan Kecil di Hari Natal

25 Desember 2007
Awal dari sebuah pertemuan…
Masih teringat saat itu
Pertama kali aku menatapmu
Melihat senyum manis yang menghias bibirmu
Sesegar mawar putih yang saat itu ada dihadapanku
Mengenalmu saat itu
Seperti merasakan tumbuhnya tunas baru dalam hidupku
Membuat arah hidupku semakin jelas dan nyata
Sampai aku bisa bersamamu
Itu adalah suatu anugerah terindah saat itu

25 Desember 2008
Sebuah janji terucapkan…
Di dalam sebuah tempat yang kudus
Kita bersama mengucapkannya
Tanpa paksaan dan tanpa beban
Semua terasa begitu indah
Merajut kasih dengan tulusnya cinta yang kita punya
Tak ada derai air mata
Sampai Tuhan memberikan kita ”bintang”
Senyum dan tawa kita selalu menemani sang bintang
Tangis dan tawa sang bintang menjadi warna dalam rumah kita
Bukan harta yang berlimpah
Bukan kemewahan yang menjadi rajanya
Tapi cinta yang menjadi selimut kita
Kasih yang menjadi penghangat kita
Bersamamu tak pernah aku merasakan sedih dan sulit
Tuhan memberikan semua keindahan dan kemudahan bagi kita

25 Desember 2009
Diantara kesakitan dan harapan…
Aku mulai melihatmu melemah
Tapi kamu tak pernah menyerah
Aku mulai melihatmu sakit
Tapi kamu selalu berusaha bangkit
Aku mulai melihatmu menangis
Tapi kamu selalu tersenyum
Aku tau kamu sembunyikan semua sakitmu
Aku sangat mengerti apa yang kamu rasa dan hadapi
Putus asa…??? TIDAK…!!!
Kata itu tak pernah ada dalam hidupmu
Kamu rasakan semua sakitmu sendiri
Aku dan bintang hanya tau kamu tersenyum
Tapi kamipun merasakan apa yang kamu rasa
Kamu selalu mempunyai harapan besar
Untuk melihat bintang memakai seragam sekolah
Melihat bintang tersenyum kala jatuh cinta
Melihat bintang memiliki seorang yang sangat dicintai dan mencintainya
Aku ada didalammu sayang
Harapanmu buatku dan bintang begitu indah


25 Desember 2010
Sebuah kenangan…
Mungkin ini hari Natal yang terberat yang harus kuhadapi
Setelah sekian lama aku dan bintang menjadi harapanmu
Menemani saat-saat sakitmu
Mencoba membuat semuanya bisa menjadi indah
Dan kini aku dan bintang hanya bisa terpaku
Memandang pohon natal dengan lampu redupnya
Tidak seterang tahun kemarin
Entah karena memang sudah terlalu lama
Atau mungkin karena kami sedang berduka
Aku dan bintang bernyanyi berdua tanpa kamu
Saat itu bintang berkata
”papa, kalau kita bernyanyi bunda akan tersenyum bersama malaikat,
 Papa jangan sedih, bunda sudah cantik di surga”

Kamu pergi meninggalkan kami berdua
Tapi aku tau…
Pergimu untuk bahagiamu
Semua sakit dan sedihmu telah Tuhan ambil
dan Tuhan telah menempatkanmu di Surga yang indah
Bunda….
Kamu akan tetap menjadi mawar putih buat aku dan bintang

Sunday, January 2, 2011

Untuk Sahabatku





















Aku dan kamu selalu bersama
Dari masa kanak-kanak sampai kita dewasa
Apa yang terjadi diantara kita semua adalah tulus
Tanpa ada tambahan rasa dan beban
Begitu ringan kita melangkah
Dalam setiap jalan yang kita lalui
Tertawa dan menangis bersama

Sampai saat itu tiba
Kukatakan padamu
Aku mulai jatuh cinta
Tapi bukan padamu
Aku mulai menyukainya
Seorang gadis yang beberapa waktu lalu
Sempat kukenal tanpa sepengetahuanmu
Ternyata kaupun tersenyum
Tulus…, sangat tulus
Aku bisa rasakan ketulusanmu
Dan akupun melangkah ringan bersama senyummu

Setelah kebersamaanku bersamanya
Semua berubah begitu saja
Untuk menyapamu saya sulit rasanya
Bukan karena aku tak mau
Tapi karena aku tak mampu
Dia membuatku jauh dari dirimu
Persahabatan yang telah terjadi dari puluhan tahun lalu
Hilang begitu saja karena dirinya
Dia yang telah kupilih menjadi melatiku
Tapi ternyata tak mampu membuatku tersenyum bersamamu

Maafkan aku sahabatku
Semua ketulusan yang ada diantara kita
Hancur karena satu rasa cinta
Jujur harus kuakui
Tak pernah kutemukan seorang sahabat sepertimu
Yang benar-benar tulus sebagai sahabat.
Terima kasih sahabatku
Karena kebersamaan yang pernah kita lewati
Karena ketulusanmu yang telah menerima apa adanya
Semua sikapku padamu, semua sikapnya padamu
Terima kasih…