Monday, February 20, 2017

JADILAH ORANG BENAR


















Renungan by: Sr.Redempta P.Carm


* JADILAH ORANG YANG BENAR *
KONFLIK terjadi bukan hanya karena ada 2 pihak yang salah atau benar, tetapi seringkali di sebabkan karena ada orang yang selalu MERASA bahwa dirinya lah yang PALING BENAR.
Orang yang seperti ini bukan hanya membuat masalah semakin meruncing, tapi juga menjadi SUMBER MASALAH.
Lalu apa bedanya Orang Benar dengan Orang yang Merasa Paling Benar?
Orang Benar:
• Tidak akan berpikir bahwa ia yg Paling Benar,
• Bisa menyadari Kesalahannya,
• Instropeksi diri,
• Rendah hati,
• Lemah lembut,
• Dapat menerima Masukan dan Kritikan dari siapa saja,
  bahkan dari anak kecil,
• Selalu menjaga Perkataan dan Perilakunya,
• Berbicara dengan Hati².
Orang yg Merasa Benar:
• Selalu berpikir bahwa dia yang paling Benar,
• Tidak pernah mengaku salah,
• Tidak pernah Instropeksi
  karena merasa sudah Benar dan Tinggi Hati,
• Hatinya Keras,
• Sulit menerima Nasehat, Kritik, Masukan dari orang lain,
• Berpikir, Berkata dan Berbuat sekehendak hatinya
  tanpa mempedulikan perasaan orang lain.

“Karena itu orang BENAR selalu di HORMATI dan di CINTAI sesamanya, sedangkan orang yang MERASA PALING BENAR hanya akan di SANJUNG oleh orang² yang BERPIKIRAN SEMPIT, yang sekedar ingin MEMANFAATKAN DIRINYA.
“Ketika orang yang MERASA PALING BENAR ternyata terbukti melakukan kesalahan, dia akan merasa sangat malu!
“Sebab itu…
Janganlah menganggap DIRI Kita MERASA PALING BENAR, PALING BIJAK, PALING PANDAI.
“Jadilah PRIBADI yang RENDAH HATI untuk mendengarkan Kritik, Saran, Pendapat dan Wawasan dari orang lain.
“Ingatlah,
KERENDAHAN HATI untuk mau mendengarlah yang akan membuat kita semakin BERTUMBUH dan BERBENAH untuk menjadi LEBIH BAIK.
“JADILAH ORANG YANG BENAR,
BUKAN ORANG YANG MERASA PALING BENAR!!!


DEMI GRATISAN YANG TIDAK GRATIS



















Bukan karena simbok orang kaya, atau gengsi takut dibilang "tidak mampu" tapi karena memang simbok tidak sanggup melewati prosesnya yang super yahud dari program kesehatan ini....

Sekedar share aja ini....perjuangan simbok untuk memanfaatkan kartu BPJS yang selama ini dimiliki....Kartu fasilitas kesehatan yang sebenernya ndak bisa dibilang gratisan juga ...lha wong bulanannya juga peserta BPJS bayar kok....

Beberapa tahun yang lalu....
Hari 1 : Simbok periksa ke Puskesmas untuk bisa mendapatkan surat rujukan pemeriksaan lanjut di Rumah Sakit Pusat di kota besar, antri dari jam 06.00 WIB, baru tiba giliran pemeriksaan jam 09.30 WIB.

Hari 2 : Periksa ke RSUD datang dari pagi dengan antrian mengular dan proses baru selesai jam 13.00 WIB, di rujuk ke dokter di RS Pusat di kota untuk pemeriksaan dengan alat yang lebih lengkap dan memadai untuk bisa menangani "kekayaan" simbok :P

Hari 3 : sampai RS Pusat pukul 07.00 WIB sudah di posisi antrian B700-an (lemes......) proses sampai periksa ke dokter jam 14.00, dirujuk ke Laboratorium ternyata laboratorium yang melayani peserta pemegang fasilitas kartu kesehatan hanya berlaku untuk 300 pasien per hari dan antrian hari itu sudah lewat.

Hari 4 : Sampai di RS Pusat pukul 06.59 WIB sudah di posisi antrian B620 (makin lemes....)lanjut proses antri ke laboratorium, selesai sekitar pukul 13.30 WIB kembali ke dokter dan diberikan resep untuk 2 hari....huhuhuhuuuu....... kalau diladeni pakai fasilitas kartu ini antrian obat bisa diambil dihari berikutnya.....weeeeew..... lebih baik bayar cash nunggu 2 jam sudah bisa bawa pulang obat, yah....meskipun hanya bisa digunakan selama 2 hari huhuhuhuuu......

Dengan kondisi "kaya penyakit" seperti simbok, wajib begini demi sebuah resep obat gratis yang hanya untuk 2 hari kalo boleh sombong simbok hanya mau bilang "matur nuwun", simbok tak tidur dirumah sajah... Buat simbok "kalau Tuhan berkenan, Tuhan akan selalu cukupkan apa yang simbok butuhkan, dan itu yang terjadi"

Mungkin tidak semua pemegang kartu fasilitas kesehatan berbayar (bukan gratis) ini mengalami hal demikian, namanya juga sekedar share, ya yang ditulis sesuai dengan yang dialami, bukan sesuai dengan teori yang sudah ada, karena tidak semua teori bisa sesuai ketika diterapkan dalam realita.

Hidup itu pilihan....
dan kita bisa tentukan prioritas mana yang mau kita pilih....
Jangan terbiasa mengandalkan gratisan (padahal kita bayar bulanan, jadi ndak lucu juga kalo dibilang gratisan), 
hidup itu udah dikasih gratis sama Tuhan...tugas kita sebagai manusia ya berusaha supaya hidup kita menjadi lebih baik.....

BIARKAN TUHAN MENILAIMU























Renungan oleh : Sr.Redempta.P.Carm

Biarkan Tuhan Menilaimu
Apabila engkau berbuat baik,
orang lain mungkin akan berprasangka
bahwa ada maksud-maksud buruk 
di balik perbuatan baik yang kau lakukan.
Tetapi, tetaplah berbuat baik.

Terkadang orang berpikir
secara tidak masuk akal dan bersikap egois.
Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.
Apabila engkau sukses,
engkau mungkin akan mempunyai musuh
dan juga teman yang iri hati atau cemburu.
Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka,
orang lain mungkin akan menipumu.
Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.
Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya,
dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja.
Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati,
orang lain mungkin akan iri hati kepadamu.
Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini,
mungkin besok dilupakan orang.
Tetapi, teruslah berbuat baik.
Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki,
dan itu mungkin tidak akan pernah cukup.
Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan.
Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain.
Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir
atas perbuatan baik yang kau lakukan.
Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan
tertuju pada orang-orang jujur
dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.


KEMATIAN MATA HATI


















Ketika hati sudah mati
Mata manusia menjadi lebih penting 
  ketimbang mata Tuhan
Memutar otak menenggelamkan logika
Asal bisa terliat wah dihadapan manusia

Ketika hati sudah mati
Harga diri lebih penting 
   ketimbang jiwa yang damai
Mengorbankan orang lain 
   bahkan mungkin keluarga sendiri
Hanya demi sebuah ambisi duniawi

Ketika hati sudah mati
Lupa bahwa kematian kita 
   akan datang kapan saja
Semua yang diraih lenyap dalam sekejap
Hanya tinggal diri sendiri terkungkung tanah

Ketika hati sudah mati
Bukan kebutuhan melainkan keinginan yang dicari

Terlihat megah memang indah
Tetapi bukan jaminan menjadi penghuni Surga
Belajar menghargai yang sudah ada
Belajar merawat yang sudah diberi
Belajar bersyukur atas hidup kita


Tuesday, February 7, 2017

BERKACA SEBELUM BICARA















Situasi yang memanas dalam sebuah kasus, terkadang membuat kita "gatel" untuk berkomemtar, meskipun kita tidak tau apa yang sesungguhnya terjadi dan seperti apa kebenarannya. Tetapi hanya dengan modal baca judul headline di media masa atau media sosial ada beberapa dari kita yang berani mengatakan sebuah kasus adalah rekayasa atau setingan, hanya karena kita berada pada salah satu pihak yang sedang bermasalah tetapi tidak mengerti kebenaran dan duduk permasalahan yang sesungguhnya.

Hellooo.....
Berkaca lagi yuk sahabat....gimana hidup kita....sudah pantas belum kita berkomentar seperti itu terhadap kehidupan orang lain...
Bolehlah sekarang diam sejenak, coba membayangkan posisi kita ada pada mereka yang sedang tertimpa kasus (apapun kasusnya) Gimana perasaan kita yaaa.....? Lha..... kita dikasih tanggung jawab menjaga, menghidupi, mensejahterakan dan bertanggung jawab sama keluarga kita aja terkadang kita belum mampu. Kenyataannya....berat sedikit ngeluh di medsos, susah sedikit ngeluh di medsos, berantem sedikit dikeluarga ngeluh di medsos, seakan-akan kita sudah menerima cobaan yang paling berat dan butuh dikasihani.

Coba sekarang dibalik kondisinya, seandainya kita yang seneng berkomentar rekayasa atau setingan ini berada di posisi mereka yang sedang tertimpa kasus..... mampu ndak ya kita melewatinya....??!!!
Maka dari itu...sudahlah sahabat.....berhenti menebar kebencian dengan menambahkan kata "rekayasa dan setingan" dalam sebuah kasus, jika kita tidak mengerti bagaimana sebuah kebenaran itu ada.....itu hanya akan memperbanyak koleksi dosa kita aja....

Soal rekayasa atau setingan sebuah kasus yang tidak melibatka kita, apa hubungannya dengan kehidupan dan surga kita nanti sahabat....??? Jika itu benar rekayasa atau setingan, itu urusan mereka, si pembuat cerita itu sama Tuhan.Tetapi jika itu bukan sebuah rekayasa dan setingan kita ikut berperan membunuh masa depan seseorang.

Dan jangan salah.....
Waktu itu berputar. Terkadang Tuhan harus memberikan kita hal yang sama pahitnya yang sekarang dialami orang lain dan kita katakan setingan atau rekayasa supaya kita tau bagaimana rasanya di posisi itu, dan kita belajar menghargai kehidupan orang lain.

Kebenaran tidak terletak dari berapa banyak orang yang berada di pihak kita, tetapi ada pada kebenaran itu sendiri. Maka tidak perlu kita mengingkari sebuah kebenaran dengan sebuah hasutan yang justru menutup kebenaran itu sendiri.

Jika kita terbiasa menuduhkan hal negative terhadap orang lain, sesungguhnya kita sendirilah yang melakukan hal itu, hanya kita terlalu sombong untuk menyadari kelemahan kita.
Jika kita tidak bisa membantu orang lain setidaknya kita jangan ambil bagian untuk menghancurkannya.....

Monday, February 6, 2017

Apa itu TOLOL....???




















Paijo bertanya pada simboknya “apa arti kata tolol....?” 
lucu memang buat kita yang sudah biasa denger kata itu tapi yang menggelitik hati simbok adalah # kenapa sampe paijo ini di katain bego dan tolol sama anak seusianya dia yang ndak pernah dia temui dan baru ketemu sekali tadi#

Usut punya usut karena si paijo menyampaikan sebuah pertanyaan pada si anak itu. Saat si anak bercanda dengan temannya dengan bahasa “gaul” versi anak-anak itu tetapi “kasar” menurut paijo dan ada satu kata yang sudah pasti baru didengar paijo saat anak-anak itu bermain gadget dan tiba-tiba mengucapkan kata NG****T. paijo yang tidak ikut melihat gadget dan mendengar kata itu spontan nanya sama anak-anak yang sedang asik sama gadgetnya apa arti dari kata tersebut, dan alhasil paijo dikatain “Loe bego apa tolol sih” dan sekali lagi paijo pulang membawa oleh-oleh pertanyaan kata-kata baru yang sama sekali ndak pantas keluar dari mulut anak-anak apalagi usia mereka masih PIYIK....

Entah siapa yang salah, simbok karena terlalu KUPER mendidik anak atau anak-anak itu yang pendidikan pergaulannya terlalu GAUL menurut versi orang tua mereka.... :D Simbok hanya prihatin aja kok...orang tua anak-anak itu pada bangga memberi gadget ke anak-anak mereka, ndak mau tau apa yang anak mereka liat, ndak memperhatikan pergaulan anak mereka tapi kok ya merasa sukses dalam mendidik anak.

Pendidikan ahlak dasar seorang anak ada didalam keluarga, pergaulan hanya sepersekian persen mempengaruhi perilaku seorang anak. Pondasi dan dasar dari sikap, perilaku dan tutur kata seorang anak semua berasal dari dalam keluarga. Tidak bisa dibayangkan seperti apa orang tua mereka berkomunikasi sehari-hari dengan anak-anak mereka sampai anak-anak tersebut berperilaku dan bertutur kata se”gaul” itu.

Masa depan anak itu pilihan orang tua,orang tua menerima anaknya dibilang KUPER tapi berahlak atau lebih bangga anaknya dibilang GAUL tapi rusak....


#belajarhidupdarimelihat