Thursday, April 28, 2011

Untukmu Sahabat


Terdiam dalam satu suasana
Termenung mengenang kebersamaan kita
Semua berjalan begitu indah
Kamu dan aku selalu bersama
Kamu tau apa yang kurasa
Akupun mengerti apa yang terjadi padamu
Pernah sekali waktu
Seseorang ingin hancurkan semuanya
Tapi ternyata dia salah dengan piker yang dia punya
Kita tak pernah bisa dipisahkan

Pernah terbersit rasa takut kehilanganmu
Ada rasa takut tak bisa lagi berbincang denganmu
Takut tak ada waktumu lagi bertemu denganku
Saat kamu menemukan belahan jiwamu
Saat kamu putuskan akhiri sendirimu
Kamu katakan tak akan pernah bisa tergantikan
Semua kebersamaan kita
Meski kamu telah bersamanya

Dan kamu buktikan semuanya
Kamu tak pernah menggantikan posisiku dihatimu
Kamu masih seperti saat kamu hanya bersamaku
Saat sebelum dia memilikimu
Terima kasih kamu masih mau berbagi cerita bersamaku
Masih mau mendengar semua yang terjadi tentangku
Terima kasih juga sahabat….
Kamu tidak pernah bertanya
Tentang segala hal yang membuatku merasa tidak nyaman
Kamu mengerti aku dan aku juga mengerti kamu
Berbahagialah bersamanya sahabatku
Karena kita adalah sahabat
Dahulu, kemarin, sekarang dan sampai nanti
Kita akan tetap menjadi sahabat sejati
Yang tidak akan pernah bisa dipisahkan oleh siapapun
Dan digantikan oleh apapun….

Sunday, April 24, 2011

Air Mata Kepedihan


















Saat aku mencoba menjadi wanita terbaikmu
Ternyata itu tak berarti buatmu
Begitu tanpa warna hubungan kita
Aku selalu terima semuanya
Saat aku tau ada orang ketiga diantara kita
Aku mencoba menerima
Tetapi saat kamu semakin tidak mau mengerti
Apa yang aku rasa
Itu membuatku sedikit jengah
.
..
Mungkin itu sedikit pengantar untuk membuka surat ini;

Surat ini aku tulis untuk suamiku “tersayang”
Aku semakin menyadari, bahwa semakin hari sikapmu terhadapku bukan semakin baik, tapi semakin tidak peduli. Aku hanya ingin kita bisa selalu tersenyum bersama demi matahari-matahari kita, tetapi ternyata usahaku mempertahankan kasih ini tidak mampu membuatmu bisa tersenyum untukku. Kamu justru semakin tidak peduli dengan apa yang aku rasakan karena semua yang telah kamu lakukan pada diriku.

Kehadirannya membuatmu menjadi buta pada apa yang sebenarnya harus kamu lihat. Orang ketiga…..sebutan itu bisa berarti siapa saja yang mencoba menjadi pengaruh buruk dalam hubungan kasih kita, siapapun dia yang pasti dia sudah menghancurkan apa yang sudah aku coba bangun dengan susah payah. Aku mencoba bertahan selama ini bukan dengan mudah, itu adalah hal yang teramat sulit buatku, sesuatu yang dengan susah payah aku coba pertahankan tanpa keluh-kesah walaupun sebenarnya hati ini menangis. Mungkin kamu dan semua orang melihatku tersenyum, namun aku tak bisa membohongi diriku sendiri, selama ini semuanya sangat menyakitkan. Dan sekarang setelah kehadirannya kamu semakin mudah menyakitiku.

Malam itu aku hanya mencoba untuk memohon sedikit dari pengertianmu untuk bisa lebih menghargai aku sebagai seorang wanita tepatnya sebagai istrimu, yang selama ini selalu berusaha ada saat kamu membutuhkan sesuatu. Tapi ternyata permohonanku terlalu besar buatmu. Kamu tidak terima dengan protes kecilku, kamu tidak terima dengan permohonan ringanku. Yang aku terima adalah sebaliknya, kesalahan yang kamu buat  tidak pernah kamu akui, kamu mengagungkan pendapatmu yang tidak lagi pedulikan pendapatmu itu menyakitkan atau tidak buat orang lain yang mendengarnya.

Saat aku menyerah dengan hubungan kita, dan aku hanya ingin supaya matahari-matahari kita selalu tersenyum ceria, aku hanya ingin meninggalkanmu sendiri bersama dengan keegoisanmu, dengan segala kemunafikan yang ada padamu. Aku ingin mencari kehidupan yang bisa membuat aku dan matahari kecilku bisa selalu tersenyum. Tapi ternyata semua itu juga tidak membuatmu sadar akan apa yang selama ini telah kamu lakukan pada diriku. Yang terjadi justru sebaliknya adalah kamu menggunakan tubuhmu untuk membuatku rubuh, kamu melemparkan tubuh lemahku, hanya dengan alasan aku tidak mendengarkan apa yang sudah kamu katakan. Kamu ingin menahnku untuk tetap bersamamu agar kamu begitu mudah menyiksaku.

Itu sungguh menyakitkan buatku, tetapi yang lebih menyakitkan adalah kamu melakukan semua itu di depan matahari-matahari kita. Sakit di dalam hatiku saat melihat mereka berteriak menangis melebihi sakit yang aku terima karena perlakuanmu. Bahkan setelah kejadian itu, tidak ada rasa penyesalan dalam dirimu, kamu merasa tidak pernah melakukan apapun terhadapku. Satu kalimat yang kamu sampaikan pada matahari-matahari kita
  “ayah tidak melakukan apapun, hanya ibu kalian saja yang merasa kalau ayah melemparnya, ayah melakukan itu terhadap ibu kalian, karena ibu kalian tidak mendengarkan apa yang ayah katakan..!!”

Suamiku “tersayang”…
Apakah kamu sadari, apa yang kamu lakukan malam itu telah membekas dan menjadi kenangan buruk buat mereka?
Saat tidak ada kamu, setiap dia melihatku duduk seorang diri mereka selalu bertanya;
  “ayah jahat ya bu..?? 
   ayah sudah lempar ibu ke lantai..??”
Sesaat aku tersenyum, tanpa mereka tau sakitnya hati ini mengetahui mereka mengingat semua yang mereka lihat malam itu, hanya menangis dalam hati yang mampu aku lakukan. Aku coba katakana pada mereka ;
  “bukan sayang….,ayah bukan melempar ibu, malam itu ibu terpeleset dan ayah berusaha menangkap ibu tetapi tidak berhasil”
Sekali lagi aku menagis dalam hati saat mereka memeluk erat tubuhku dengan tatapan sedih dan satu kalimat yang tak pernah kuduga bisa dikatakan oleh mereka…..
  “ibu….,mana yang sakit…?? Aku tidak mau sama ayah, ayah jahat udah lempar ibu. Ibu jangan sedih ya…, mana yang sakit.?? Aku sayang ibu…”


Suamiku “tersayang”…
Apapun yang aku katakan pada mereka tentang kamu, tidak akan pernah membuat mereka percaya, mereka lebih percaya apa yang sudah mereka lihat, dan sampai hari ini mereka masih menyimpan kenangan pahit malam itu. Taukah kamu ketika suatu senja mereka sedang berbincang satu sama lain,  adek berkata pada kakaknya;
  “ayah kita hebat ya kak, ayah kuat…ayah hebat bisa lempar ibu sampai tangan ibu patah”,
dan taukah kamu apa yang akhirnya dikatakan kakak tertuanya..??
dia katakan pada sang adik
“itu bukan hebat dek…tapi itu jahat, ayah sudah buat ibu menagis, ayah jahat,kita tidak boleh seperti ayah.”
Ibu mana yang bisa tenang mendengarkan percakapan seperti itu, hati ibu mana yang tidak menagis mengetahui luka itu ternyata ada dihati anak-anaknya…??
Apa yang akan terjadi kelak pada anak-anaknya jika mereka sudah besar nanti dan masih mengingat semua kejadian itu…??
Berfikirkah kamu semua akan menjadi seperti ini..??
Pedulikah kamu atas apa yang sedang mereka alami paling tidak (kalau kamu tidak mau tau apa yang terjadi padaku).

Tuhan…. Kalau saat ini aku boleh bertanya;
Apakah dibenarkan dengan alasan orang lain tidak mendengarkan apa yang kita katakan   lantas kita diperbolehkan berbuat sesuai apa yang kita mau….?
Apakah sudah kodratnya seorang istri harus tunduk terhadap semua yang dikatakan oleh suaminya meskipun suaminya bersalah…?
Apakah sudah takdirnya seorang istri harus tertunduk dan meneteskan airmata saat diperlakukan kasar oleh suaminya….?
Apakah kita masih harus tetap tersenyum disaat hati kita hancur tercabik-cabik oleh keegoisan dan kesemena-menaan orang lain…?

-------------------- **********--------------------

Beberapa kata yang mampu aku tambahkan untuk surat ini;
*kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dalam sebuah hubungan.
*mengapa orang sangat sulit untuk mengakui sebuah kesalahan yang telah dilakukannya..???
*mengapa orang sangat berat mengucapkan kata “maafkan aku, aku telah bersalah” dengan tulus dari dalam hatinya..???
*haruskah semua masalah diakhiri dengan sebuah kekerasan, apapun alasannya itu akan sangat menyakitkan….
*jadilah manusia yang bisa disebut manusia sebelum Tuhan mencabut ijin kalian menjadi manusia.

Imbalan Kemunafikan


“adalah seorang laki-laki yang sebenarnya tidak mampu melakukan hal besarlah yang berani menyakiti seorang wanita”

Dan satu dari laki-laki itu adalah kamu
Seorang pria yang jauh dari kata ramah
Kepada seorang wanita yang selama ini 
Masih setia menjadi pendampingmu
Selalu sikap tak peduli yang kamu berikan untuknya
Selalu menyakitkan yang kamu lakukan padanya

Semua sakit yang kamu ciptakan
Tidak akan membuatnya menjadi wanita pasrah dan takut
Apalagi jika dengan menyakitinya
Kamu berharap dia akan menjadi tunduk dan hormat padamu
Kamu sangat salah menilainya
Kediaman seorang wanita bukan berarti kalah
Aku ingin kamu sedikit mengenal seorang wanita lebih dalam
Wanita tak akan pernah tinggal diam
Atas apa yang telah dia terima
Dia bukan hanya akan membalas apa yang telah dia rasakan
Tetapi dalam kediamannya
Dia akan merangkai sebuah drama kehidupan
Yang pasti akan sangat lebih menyakitkan
Untuk dipersembahkan untukmu
Untuk seorang laki-laki yang tak bernyali
Yang telah membuatnya selalu terluka

Kamu hanya tinggal menunggu
Kapan waktunya pembalasan itu akan tiba
Bukan secepat yang mungkin kamu bayangkan
Karena waktu itu akan sangat berjalan pelan
Tetapi akan terasa sangat menyakitkan
Dan kamu akan menikmati rasa sakitmu
Sampai kamu meninggalkan alam nyata ini

Kalau sekarang dia mau tersenyum
Itu bukanlah senyuman termanis untukmu
Tapi itu adalah jebakan beracun yang sengaja dia pasang
Untuk membuatmu tak bisa bergerak sesukamu lagi

Kalau sekarang dia menyapamu
Itu bukan karena dia perhatikan kamu
Tapi karena dia ingin menyerangmu 
Dengan kata yang diucapnya

Kalau sesaat dia mau menatapmu
Itu bukanlah tatapan kedamaian padamu
Tapi itu adalah sebuah tatapan tajam
Yang menunjukkan betapa muaknya dia 
Terhadap munafiknya kamu

Kalau dia mau kau sentuh
Itu bukan karena dari hatinya
Tapi karena dia sadar
Itu adalah sebuah kewajiban yang harus dia jalankan
Sebuah rutinitas yang harus dia lakukan
Rela atau terpaksa, suka atau tidak suka…..
*tersenyum sinis*

Tak Akan Pernah Denganmu


















Tidak tau harus mulai dari mana
Penatku sudah diambang amarah
Tak mau kulampiaskan
Bukan karena aku tak mampu
Tapi aku tak mau menambah luka dihati mereka
Kulihat tatapan-tatapan polos itu
Tak berdosa dan tak bersalah
Mereka adalah sepasang intan dalam kubangan lumpur
Yang tidak mengerti apa arti hitamnya sebuah kehidupan
Mereka hanya mengerti senyum itu adalah indah
Mereka tidak tau perih apa yang tersimpan di dalam jiwa
Bukan tidak tau…
Tapi karena mereka belum tau apa itu “sakit”
Sedangkan kamu….
Kamu adalah seorang pengecut
Yang tidak pernah berani
Mempertahankan apa yang sudah kamu punya
Disaat apa yang kamu miliki direbut orang lain
Kamu hanya mampu mengeluh dan bilang “aku kecewa”
Tanpa mau dan mampu berbuat apa-apa
Kamu adalah pecundang
Yang tidak mampu merebut sebuah kemenangan cinta
Kamu terlalu lemah didepan kaum hawa
Atau mungkin memang itu yang kamu mau
Itu yang menjadi obsesimu
Mampu menaklukkan kaum hawa di sekelilingmu
Basa basi busukmu memang selalu berhasil 
Dihadapan orang lain
Mampu membuat orang lain terlena
Tapi maaf…., bukan didepanku…!!!
Sekian banyak kebusukan yang kamu lakukan dibelakangku
Telah membuatku jijik untuk mau dekat denganmu
Kamu pikir aku sebodoh wanita-wanitamu
Yang hanya mampu berkata “iya”
Terhadap semua yang kamu mau
Kamu salah besar kalau kamu menilai aku seperti itu
Cukup kamu tau…
Karena semua yang kamu lakukan padaku
Kamu tidak akan pernah mendapatkan sedikitpun dari hatiku
Tidak akan pernah…!!!!!!!

Tuesday, April 19, 2011

Kamu Kesalahan Terbesarku












 

Bersamamu bukan inginku
Selama ini semua tak lebih dari sandiwara
Mungkin ini juga salahku
Dulu aku terlalu pengecut untuk meninggalkanmu
Kata iya dariku bukan dari hatiku
Tapi karena aku menjaga perasaan dan hati lainnya
Aku pikir kamu akan berubah
Tapi ternyata aku salah
Penyesalan memang selalu datang diakhir cerita
Saat aku sudah jenuh dengan semua kemunafikanmu
Saat aku telah lelah dengan semua sakit yang kamu beri
Aku sudah tak mampu berbuat apa-apa
Semuanya sudah terlambat, sangat terlambat
Bertindak apapun tak akan berpengaruh baik buatku
Karena yang ada hanya akan lebih menyakitkanku
Sampai aku berteriak sekeras apapun
Hatimu tetap tidak berubah
Orang lain boleh melihat kamu indah
Boleh menilai kamu bijak
Tapi aku tak akan pernah melihat semua itu ada padamu
Kamu terlalu munafik untuk disebut bijak
Kamu terlalu busuk untuk disebut indah
Semua terasa menjijikkan buatku
Andai tak ada hukum dinegri ini
Aku bersumpah akan membunuhmu
Dan tak akan pernah lagi aku mengingatmu
Semua akan kuhapus dari lembar hidupku
Pernah sekali kamu memohon
Memaafkan apa yang telah kau buat
Tapi kali ini tak akan pernah terjadi
Ampun dan maafku tak akan pernah ada untukmu
Karena semua yang kau lakukan padaku
Adalah tak termaafkan untukku…..

Maafkan Hatiku


Sejenak tertegun memandang langit
Sedikit gelap tertutup awan
Lelah langkah kaki berpijak
Pada tanah yang sedikit basah
Menyusuri jalan yang pernah kita lalui
Membawaku pada masa lalu
Sedikit menyakitkan tapi harus dijalani
Sekilas kulihat sosok tubuh yang kukenal
Sangat kukenal…
Perlahan kudekati dengan sedikit rasa ragu
Dan ternyata perasaanku tak pernah salah
Jelas itu adalah kamu
Termangu diujung jalan sepi
Berdiri tegap ditengah rintik hujan
Dengan tatap penuh harap
Kucoba memanggil namamu
Dengan suara hampir tak terdengar
Aku hanya tidak ingin membuatmu terkejut
Dengan senyum kau jawab sapaku
Tuhan…..
Aku tak mampu menatap sorot mata itu
Aku tak bisa menikmati senyum itu
Kamu masih seperti kamu yang dulu
Tidak ada yang berubah dalam dirimu
Saat kubertanya “apa yang kau lakukan ditempat ini..??”
Masih dengan senyum dan keyakinanmu
Kamu katakan “Aku masih menunggumu…”
Tak mampu lagi kubuka mulutku
Apalagi membalas senyummu
Aku hanya mampu katakan dalam hati
“maafkan aku….!!”

Berteman Malam


Hari beranjak senja
Langit semakin jingga
Langkah-langkah kaki mulai menepi
Beranjak menjauh dari tempat ini
Kuikuti mentari senja menuju peraduannya
Sayup-sayup terdengar alunan nada
Sedikit sumbang…
Tapi mampu memberi rasa tenang
Sedikit terlupakan rasa sakit yang ada
Sejenak memberikan kesejukan dalam aliran nafasku
Kunikmati lagu demi lagu yang singgah ditelingaku
Kucari arah suara alunan musiknya
Tapi tak pernah kutemukan dimana letak pastinya
Kususuri tepian tak berujung
Membawa segala yang kurasa  
Ada ingin dalam hati
Agar aku tetap mampu
Melangkahkan kaki diatas perihnya luka
Waktu berlalu tanpa terasa
Malam menggantikan indahnya senja
Semakin sunyi di pantai ini
Semakin terdengar jelas alunan lagu yang terbawakan
Kembali kuletakkan tubuhku diatas permadani alam
Sejenak kurasakan sentuhan dingin
Dalam gelapnya malam
Masih dengan alunan nada sumbang
Dan suara air yang berlari menepi
Kupejamkan mata yang sedikit lelah
Kucoba menikmati dinginnya pasir putih ini
Seperti layaknya aku menikmati
Rasa sakit yang kupunya
Aku tak akan pernah melawannya
Kubawa rasa ini dalam genggaman tangan
Kunaikkan pada-Nya dalam setiap sujudku
Akan kujadikan rasa ini sebagai teman setiaku
Sampai nanti aku tiba di Taman itu…..

Sunday, April 17, 2011

Sisa Keindahan Malam


Kubuka jendela pagi
Hawa dingin menusuk kulit kuning langsatku
Udara segar memasuki seluruh tubuhku
Kutatap lagit masih begitu cerah
Sepagi ini masih seterang malam tadi
Masih tersisa keindahan purnama semalam
Masih cantik bertahta diujung malam
Menyibak embun menyambut mentari
Seperti tersenyum layaknya seorang putri
Seakan menyapaku dengan lembut
“Selamat pagi cantik, aku masih setia menemanimu”
Ah…. Kamu memang terlalu setia untukku
Terimakasih telah menjadi teman malamku
Menemani memecah kegelapan malam
Dengan terang yang kau berikan
Memberikan ketenangan bagi hati yang resah
Menemani lamunanku akan dirinya
Yang entah saat ini sedang merasakan hal yang sama atau tidak
Tapi aku tak peduli semua itu
Bukan aku tidak mau memikirkannya
Aku hanya tidak ingin menyiksa diriku sendiri
Kadang dia bersikap manis
Tapi terkadang cenderung sering
Dia seakan tak pernah mengenalku
Tak lagi membutuhkanku
Tak pernah menganggapku ada
Semalam terlalu indah
Aku bisa mempermainkan lamunanku
Bersama dengan indahnya sinarmu
Terimakasih untuk setiamu menemaniku
Tak ada cinta yang lebih setia
Sesetia kamu menyinari alam ini
Dan akupun akan selalu setia menantimu…

Wanita dan Pernikahannya





















“Baru dengar cerita dari seorang sahabat, seorang wanita cantik, pintar dan banyak senyum. Tapi sangat disayangkan*sorry* Dia sangat tidak mengenal dunia. Entah karena ada perasaan tertekan, atau karena memang seperti itu dia mengartikan sebuah pengabdian.Buat sahabatku, aku hanya ingin sedikit berbagi.”

Aku dan kamu sama-sama wanita
Tidak ada yang melarang seorang wanita menikah
Tapi dalam sebuah pernikahan
Ada hak dan kwajiban seorang wanita
Yang harus dijalankan seimbang
Menikah bukan berarti sebuah “kematian pribadi”

Beberapa hal yang mungkin harus kita mengerti
Sebuah pernikahan itu adalah;
Sebuah ikatan untuk saling melengkapi
    Bukan saling memaksakan diri,
    membuat pasangan menjadi sesuai keinginan kita
Membuat dunia kita semakin luas
    Bukan menjadikan kita eksklusif & tidak memiliki teman
Menjadikan diri kita semakin kuat
    Bukan jadi wanita yang tergantung pada kehebatan suami
Menempatkan kita di sampingnya
    Bukan mengikuti dan berada dibelakang suami kita
Membuat diri kita nyata sebagai seorang istri
    Bukan hanya bayang-bayang seorang suami
Mengagungkan kejujuran yang tulus
    Bukan kejujuran kamuflase yang sesungguhnya menyiksa
Menjadi orang tua yang sebenarnya dari anak-anak
    Bukan hanya sekedar pengasuh dari mereka

Mencobalah menjadi diri sendiri
Karena tidak selamanya kita akan menerima
Lakukan sesuatu sendiri saat kamu mampu melakukannya
Berusahalah menghormati diri sendiri
Dengan kita bisa menghasilkan sesuatu yang bisa dibanggakan

Kadang kita merasa sangat disayang
Dan tidak diberikan kesempatan menjadi diri sendiri
Tapi semua itu hanya akan membuat kita
Menjadikan seorang wanita yang selalu menjadi bayangan
Selalu mengharapkan untuk dilayani
Selalu mengharapkan untuk didikte

Kita bukan tidak bisa menjadi diri kita sendiri
Tapi kita hanya karena kurang mau dan berani mencoba
Kita bukan tidak tau kemana, dimana dan mau ngapain
Tapi hanya karena kita tidak mau dan berani bertanya

Karena saat hal terburuk nanti kita hadapi
Kita harus mampu menjadi peran pengganti
Bukan hanya bisa meratapi kesendirian yang ada setelah kepergiannya….

*selamat berjuang pren, keluarlah dari kepompongmu, jangan terlalu terlena dengan kenyamanan yang kamu dapat sekarang karena hidup tidak selalu nyaman, buatlah hari-hari dan hidupmu lebih berwarna dengan menjadi diri kamu sendiri*

Cukup Kamu Tersenyum


Sejak pertama aku tau tentangmu
Enggan rasanya untuk berpaling
Semakin lama aku bisa mengenalmu
Tau tentang hitam putih jalan hidupmu
Semakin enggan aku beranjak dari hidupmu
Banyak cerita mengalir dari bibirmu
Semua itu membuatku semakin ingin dekat denganmu
Menjadi pendengar setiamu
Yang mampu memberikan sebuah kelegaan buatmu
Meski kamu tak pernah menganggapku ada
Andaipun aku hanya sebagian kecil
Dari sepenggal kisah hidupmu
Aku tetap akan tersenyum untukmu
Saat kau memilih orang lain
Untuk berdiri disampingmu
Akupun tetap akan tersenyum untuk bahagiamu
Tak pernah berharap banyak
Cukup buatku kamu masih bisa tersenyum
Kalaupun aku tak bisa memilikimu
Aku akan tetap menjadi sahabat terbaikmu

Cinta Yang Salah


Nuansa cinta yang kamu janjikan padaku
Ternyata tidak seperti yang kupikir
Mungkin aku yang tidak mengerti kamu
Tapi jujur ini sedikit membuatku galau
Ikatan seperti apa yang sebenarnya kamu mau
Sepertinya aku mengerti
Tapi aku tidak mau meraba situasi
Aku pernah berharap lebih
Bisa merasakan sentihan cinta dari kamu
Tetapi mungkin aku yang salah
Aku terlalu membutuhkanmu
Disetiap hembusan nafasku
Disaat kamu memiliki cinta yang lain
Kesalahanku adalah aku terjebak didalamnya
Kuakui sungguh sulit melepaskan ikatan dari situasi ini
Sebuah situasi yang seharusnya tidak pernah kumasuki
Yang akhirnya menuntutku untuk bisa menata hati
Untuk bisa membuatku tetap tersenyum
Sesakit dan kecewa apapun itu
Mungkin benar adanya
”Jika cinta datang padamu
 Jangan berikan seluruh hatimu untuknya
 Tapi berikan hatimu hanya 40% saja
 Karena jika ia pergi
 Kamu tidak akan kehilangan jiwamu,dan
 Hanya sebagian kecil dari hatimu yang tersakiti”

Saturday, April 16, 2011

Inginmu


Kamu inginkan aku menjadi melatimu
Kamu inginkan cintamu menjadi milikku
Dan suatu saat nanti...
Kamu ingin melihat sebuah senyuman dimataku
Merasakan hangatnya hembusan nafasku
Mencium harumnya wangi tubuhku
Mungkin saat itu terjadi
Tak akan lama kamu bisa bersamaku
Dan merasakan indahnya dunia yang kamu cipta
Tapi katamu itu akan membuatmu menjadi yang teridah
Kalaupun kita tak akan pernah bertemu kembali
Katamu kamu sudah bisa merasakan
Hal yang lebih indah dari sekedar bahagia
Karena saat bersamaku
Kamu sudah bisa jujur pada dirimu sendiri
Bisa jujur pada hati dan perasaanmu
Bahwa kamu telah mencintaiku
Kamu begitu percaya
Bahwa aku sangat mengerti
Semua rasa yang kamu miliki
Aku hanya mampu berharap
Tidak membuatmu kecewa
Saat aku mencoba menjadi yang kau ingin.

Antara Kau dan Aku (2)


Banyak tanya yang ada
Saat kita memutuskan untuk bersama
Aku dan kamu tak lagi sendiri
Kita tak ingin saling menyakiti
Tapi tanpa kita tau semuanya sudah terjadi
Kita berdua tau kamu tak mungkin meninggalkannya
Dan akupun demikian
Tapi kita juga sangat mengerti
Kita tak mampu membunuh semua rasa yang kita punya
Kita dalam situasi yang salah
Tapi kita tak mampu membuatnya menjadi benar
Kita seperti berjalan di dua sisi 
Seperti sebuah rel kereta
Beriringan bersama
Tetapi tidak akan pernah bertemu dan bersatu
Dan entah sampai kapan akan terus seperti ini

Friday, April 15, 2011

Antara Kau dan Aku (1)


Aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu
(setahuku aku melihatmu sekitar empat tahun yang lalu)

Ya....kamu benar,
Dan sejak aku melihatmu aku mulai jatuh hati padamu
(tak pernah aku merasa kamu memperhatikanku)

Mungkin karena ketidakberanianku
Mengungkapkan padamu apa yang kurasakan
(kamu justru terlihat seperti seorang perfect man)

Tapi sejujurnya aku tersiksa
(kamu terlihat begitu cuek dan tidak peduli)

Ingin aku bisa menyapamu dan tertawa bersamamu
Tapi semua seperti tidak mungkin terjadi
(sekarang kamu mengerti bahwa itu pikiran yang salah)

Perasaan itu selalu kubawa
Sampai saat aku meninggalkan kamu
(dan akupun tak pernah tau tentang semuanya)

Sampai saat ini, sampai detik ini
Rasa itu masih ada untukmu
(sampai semuat terbuka beberapa waktu yang lalu)

Aku butuh keberanian yang luar biasa
Untuk bisa mengungkap semua rasa
(membuat aku sejenak tertegun dengan semua yang kamu katakan)

Saat kamu tidak percaya dengan apa yang kurasa
Aku bisa mengerti apa yang kau pikirkan
(ingin aku mencoba percaya, tapi aku tak bisa menatap matamu)

Saat kamu masih bertanya benarkah yang kukatakan
Aku tak mampu lagi harus berbuat apa
(ingin aku hilangkan semua ragu, tapi aku tak dapat menggenggam tanganmu)

Saat akhirnya kau berkata kesempatan ini menjadi milikku
Semua ini menjadi kebahagiaan dan hidup baru untukku
(*tersenyum manis*)

Ingin aku berikan segala yang aku punya
Semua yang sejak dulu telah kusiapkan untukmu
Dan masih tersimpan rapi didalam hatiku
(sungguh aku sangat tersanjung, untuk semua rasa yang kamu punya untukku)

Tersadar aku akan sebuah kalimat
”menyakitkan bila kita dihadapkan pada sebuah penolakan 
 atas cinta kita,tapi akan lebih sakit dan sangat menyakitkan
 jika kita memiliki cinta, yang tidak pernah sempat kita 
 sampaikan pada orang yang kita cintai sampai kita meninggalkannya”
(aku bahagia bisa merasakan cinta yang kamu punya)

Sekali lagi aku ingin katakan
”Aku mencintaimu”
(*kembali tersenyum manis*)