Monday, October 31, 2011

Sudahi Sakit Ini

















Kamu ngga sadar sudah membuat aku semakin terpuruk
Kamu ngga ngerti kalau aku semakin tersakiti karena kamu
Kamu ngga pernah melihat gimana tersiksanya aku

Entahlah...
Kenapa dulu aku terlalu bodoh dalam jebakan perasaan yang kamu tawarkan
Atau memang kamu yang terlalu pintar membuat pijar yang sudah mati kembali bersemi pada tempat yang salah
Harapan yang tidak akan pernah menjadi sebuah kenyataan, tapi membuatku semakin merasa tidak akan pernah berharap lagi.
Aku yakin kamu bahkan sudah lupakan semua yang pernah terucap
"Aku bisa membuat kamu merasakan apa itu cinta"

Cinta...
Kamu bicara cinta yank...
Apakah cinta yang kamu maksud itu sekedar rangkaian kalimat manja...?
Apakah cinta yang kamu berikan itu hanya sebatas obrolan sepanjang malam...?
Atau mungkin cinta buat kamu itu ada saat kamu lagi sepi, saat kekasih kamu yang sebenarnya sedang tak bersamamu, dan aku hadir dalam kesepianmu...?

Tapi disaat aku (aku yang saat kamu mencoba meyakinkan tentang "kata busuk" itu sedang merasakan tidak berartinya kata itu buatku) ingin kamu bersamaku, kamu lebih memilih menguburku dalam sudut otakmu.
Ngga pernah lagi ada sapa, ngga pernah ada kata manis tapi gombal lagi dari kamu
Sibuk....
Iya, itu pasti...tapi kesibukanmu bukan hanya dalam rutinitas kerja kamu, kamu juga sibuk dengan kekasihmu yang telah kembali dalam selimutmu.
Memang aku ngga punya hak untuk angkat suara, ngga punya hak untuk teriak marah.
Tapi aku punya kewajiban untuk menelan utuh pil pahit ini.
Karena aku hadir diantara kalian.
Dan kehadiranku tepat disaat kamu tak bersamanya.
Kehadiranku hanya sebagai pengganti dirinya menjadi penghilang sepimu, teman bicaramu menghabiskan malam.
Itu cinta yang kamu beri untukku.

Sekarang...
Saat aku hanya butuh sekedar bertemu kamu dan menatap mata kamu.
Hanya sebentar hun...
Seribu alasan kamu hadirkan sebagai ganti sebuah kata "aku ngga mau"
Terlalu sulitkah untuk kamu berkata tentang kejujuran..?
Atau mungkin buat kamu aku hanya ada saat kamu sendiri, dan ngga penting buat kamu lagi tentang semua yang ada padaku.
Aku masih setia dengan rasa yang hampir mati.
Karena untuk ini aku tak akan pernah ijinkan hati manapun untuk mencoba berbagi rasa apapun dengan hatiku...

Orang ketiga yang pernah hadir dalam kekosongan sebuah hubungan tidak akan pernah bisa memiliki apapun, tapi rasa sakit yang pasti akan dibawa kemanapun melangkah...