Wednesday, June 8, 2016

Andai Kamu Menjadi Aku




















Jika kamu bosan katakan
Andai kamu muak tinggalkan
Atau mungkin kamu ada pilihan

Untuk sekali saja dalam sejenak bertukar tempat
Aku menjadi kamu...... 
Dengan segala kesibukanmu, kelelahanmu, 

      dan kepusinganmu menjalani seluruh rutinitasmu
Dan kamu menjadi aku.....
Dengan segala kesantaianku, menikmati setiap hari-hariku, 

     dan dengan segala kesakitan yang kumiliki

Agar kamu bisa merasakan
Bagaimana nikmatnya setiap sakit ini datang, 

bukan hanya setiap jamnya tetapi setiap detik yang kupunya
Agar kamu merasakan 

tersiksanya ketika obat yang tak bisa kamu dapatkan 
hingga rasa sakit itu berlipat-lipat
Agar kamu bisa merasakan 

bagaimana tidak bergunanya kamu 
sampai-sampai diajak bicarapun tidak
Agar kamu mengerti

bagaimana kolaborasi rasa sakit, tak berguna, dan tak dianggap 
Agar kamu memahami
setiap rasa yang kupunya

Dan yang pasti...
Agar kamu bisa menjaga sikapmu
pada setiap manusia yang mempunyai hidup berbeda
dengan hidup yang kamu punya...
Agar kamu lebih bisa menata ucapanmu
kepada setiap insan yang sesungguhnya tidak kamu "kenal".

#besmart
#introspeksidirimusebelummenilaioranglain


Tuesday, June 7, 2016

Ketika Iman Kami Terusik (2)




















Ah saudaraku.....
Sesungguhnya aku tidak mau menyalahkanmu
Tentang pola pikir yang saat ini
masih kamu simpan dalam otakmu
Aku hanya kasihan sama kamu
Saat perutmu lapar
Rasa laparmu dimanfaatkan mereka yang berotak picik
Saat dompetmu tak ada lembaran rupiah
Kamu dimanfaatkan oleh mereka yang buta hati dan pikir

Jika kamu pikir ikut Yesusku itu gampang
Jika kamu pikir membuat seseorang mau memanggul salib itu enteng
Dan jika kamu pikir....
Hanya dengan satu kalimat
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Kamu, temanmu, saudaramu ataupun keluargamu
Sudah bisa mengikuti Yesusku

Maafkan aku saudaraku....
Jika aku harus bilang bahwa kamu salah besar
Tapi mau sekuat apapun aku berdebat denganmu
Menjelaskan dengan detil ke kamu
Kamu tidak akan pernah bisa mengerti
Karena kamu tak pernah mau mendengarkan
Sesungguhnya jika kamu sedikit membuka mata hatimu
Melihat apa yang aku sudah lakukan
Apakah pernah aku mengusikmu
Sekali saja.....
Pernahkan aku melukai imanmu saudaraku....

Ah....sudahlah...
Rasanya memang percuma bicara
Saat ini....cukup melihat semua polahmu
Mungkin mereka yang berambisi lelah sendirian
Dan mungkin saat ini kamu sedang lapar....

#peace&love

Wednesday, January 20, 2016

Kebiasaan















Membiasakan yang benar bukan membenarkan sebuah kebiasaan....

Topik bincang pagi disalah satu stasiun tv swasta hari ini mengingatkanku pada sebuah kejadian yang bisa membuat mulutku bisu mendadak. Ketika ada seorang bapak minta tolong pasa si anak untuk mengambil sebuah pen/pensil.

Awalnya sih biasa aja...tapi ketika si anak mengulurkan tangan kanannya kepada sang bapak dan sang bapak mencoba menerimanya dengan posisi yang ndak bergeser dari tempat duduk semula, ada sedikit tanya aja dalam hatiku "kenapa si anak juga ndak mau maju juga".
Saat sang bapak mulai bicara dengan nada agak tinggi tapi si anak tetap ndak mau ngasih pen/pensil ditangannya, aku mulai berfikir bahwa "ada yang salah". 

Dan ternyata benar. Ketika sang bapak tau bahwa si anak ingin sang bapak MENERIMA DENGAN TANGAN KANAN BUKAN TANGAN KIRI seperti yang beliau lakukan saat itu, sang bapak bukannya merubah sikapnya dengan menarik tangan kiri dan mengulurkan tangan kanan tetapi justru marah dan tidak jadi menerima pen/pensil yang sudah dicarikan dan diberikan si anak.

Hanya prihatin atas "GENGSI" yang dimiliki oleh sang Bapak, yang sebenarnya tau bahwa dia salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya.
Jempol buat si anak yang tetap memegang prinsip melakukan dan membiasakan yang benar meskipun konsekwensinya tugasnya tidak mendapat tanda tangan sang bapak.
Moms & Dads....orang tua TIDAK SELALU BENAR, tapi orang tua SWLALU BERANGGAPAN LEBIH BENAR dari pada anaknya.

Hidup Baik

















Ada minimal 5 hal yang wajib kita lakukan 
jika kita ingin hidup dengan baik ;

1. Jangan menolak siapapun 
yang meminta pertolonganmu.

2. Jangan memikirkan untung dan rugi sebuah pertolongan 
   yang kamu berikan.

3. Jangan berharap orang lain mengakui keberadaanmu.


4. Jangan berharap orang lain akan memuji keberhasilanmu.


5. Jangan pernah "kapok" berbuat baik 

   meskipun kebaikanmu terkadang dibalas kejahatan.

Kedamaian Abadi






















Semua akan tiba pada waktu Nya....
Menyakitkan ketika kita "dipaksa" 
menyadari bahwa apa yang kita sayang dan (rasanya) miliki selama ini, 
diambil kembali oleh Pemilik yang sesungguhnya. 
Tetapi akan lebih menyakitkan 
ketika kita melihat orang yang kita sayangi 
kesakitan menahan rasa sakit yang tidak mampu terkatakan.

Semua sudah selesai dan tepat pada waktu Nya. 
Yang berpulang telah memiliki 
kedamaian dan kebahagiaan abadi. 
Kami yang ditinggal harus bisa bangkit 
untuk kembali melanjutkan perjalanan 
peziarahan dalam dunia ini. 
Dengan terus mendoakan 
yang telah berpulang dengan cinta yang tidak berubah.
Kembali tersenyum dan berjalan maju.

Bersyukur ketika kami mampu mengimani 
bahwa "kematian bukanlah sebuah kesedihan abadi 
melainkan awal dari sebuah kebahagiaan kekal 
bersama Pemilik yang sesungguhnya",
ada kesedihan dalam kematian, 
itu manusiawi, 
tetapi (bisa) bersyukur 
atas kebahagiaan kekal bagi yang berpulang 
adalah kewajiban umat beriman.


#29.11.2015
#peringatan3harimeninggalbabe
#damai_di_Surga_ya_Be…

Hidup Harus Berubah




















Beberapa malam kemarin dikagetkan oleh kedatangan salah seorang pelaku "child abuse", kalimat tulus yang terucap dari mulutnya membuatku semakin kagum karena keberaniannya mengakui kesalahan, dan minta maaf atas kesalahan yang sudah mereka perbuat.

"Tante, ****** turut berduka cita, maaf ****** baru datang sekarang karena tadi mau kesini masih rame, ****** masih takut & malu."
Terima kasih nak atas keberanianmu datang demi mengucapkan bela sungkawa atas orang yang pernah mengurus hidupmu beberapa waktu. Minimal itulah tanda terima kasih darimu buat beliau yang telah kembali ke Surga Nya.

Melihat para korban yang pernah dia & partnernya sakiti beberapa waktu lalu sedang sibuk bermain tanpa mengacuhkan kedatangannya (entah karena alasan apa, semoga karena mereka sadar karena tidak akan mendekati pembuat luka agar tidak kembali dilukai), dia pun kembali berucap dengan raut muka penuh penyesalan"adek-adek sepertinya masih marah sama ******, sekali lagi ****** minta maaf karena ****** & xxxxx sudah menghancurkan masa depan mereka berdua."

Ah nak....permintaan maaf dari kamu karena kesalahanmu itu sudah cukup, kamu tidak perlu memintakan maaf buat temanmu itu. Mau berdalih apapun dia kami sudah tau DIA BERSALAH dan tanpa permintaan maaf dari dia sekalipun KAMI SUDAH MEMAAFKANNYA, semua kami lakukan demi masa depan adek-adekmu.

Jika kamu masih terbebani karena "partnermu" dalam merusak masa depan anak-anak tidak bersalah ini, masih tidak mau mengakui kesalahan yang kalian lakukan, maka sekarang lepaskanlah bebanmu, karena Tuhan tidak akan menghukummu karena kesalahan "partnermu", tetapi Tuhan telah memaafkanmu karena kamu mengakui kesalahanmu dan bertobat atas kesalahanmu.