Thursday, January 31, 2013

Sejenak Bersamamu




















Tuhan mempertemukan kita 
Saat aku tak memiliki hati
Memberikan hati dan satu rasa 
Yang sempat aku miliki sebelumnya
Meyakinkan aku bahwa kamu pantas aku cintai
Rasa ini mengalahkan logika yang ada

Ketika kamu mulai beranjak pergi
Perlahan berlalu meninggalkan kebersamaan kita
Aku baru menyadari
Aku terlalu mencintai kamu
Kesalahanku adalah aku percaya kamu mencintai aku 
  seperti aku mencintai kamu

"Maaf aku mengecewakanmu"
Hanya itu kalimat yang sempat tercatat dalam otakku
Jika kamu bertanya apa yang aku rasakan
Hanya air mata yang mampu menjawabnya
Aku hanya butuh waktu untuk sendiri

Kembali mengulang semua yang pernah kita lalui
Hingga aku sampai pada titik ini
Tidak sepantasnya aku menyalahkan kamu 
Karena ini bukan kesalahan kamu
Mencoba memahami maksud dari segala peristiwa 
  bersamamu

Ketika Tuhan mempertemukan kita
Itu bukan sebuah kesalahan
Tuhan pertemukan aku dengan orang yang tepat
Orang yang tepat dan sangat pantas untuk dicintai
Meskipun tidak pada waktu yang tepat
Yang akhirnya tak mampu untuk bisa aku miliki
Tapi bersamamu, Tuhan mengajarkan aku 
   cinta yang seutuhnya

Saat kamu menjauh dariku
Tuhan ingin mengenalkan aku 
Sisi lain dari rasa cinta
Satu rasa yang tidak akan pernah bisa diungkap
Hanya mampu tergantikan oleh air mata
Sampai kamu memutuskan untuk pergi 
   itu akan lebih baik
Karena hanya satu hati yang akan tersakiti
Dari pada kita memaksakan kebersamaan ini
Akan ada dua hati yang tersakiti 
Karena saling mencintai tanpa pernah bisa bersatu

Terima kasih untuk kesempatan yang kamu berikan buatku
Untuk bisa merasakan apa itu "hidup"
Meskipun hanya untuk sejenak
Tuhan telah mengatur waktu kita dengan singkat
Agar aku tidak memiliki keinginan 
  untuk memulai kembali jika aku tidak ingin 
  mengulang rasa sakit ketika cinta itu diakhiri
Agar aku bisa tetap menyimpan semua rasa cinta ini 
  tanpa harus menggantinya dengan rasa yang lain
  dan pada hati yang lain

Friday, January 25, 2013

Kamu Dan Rasamu


















Ketika tak mampu membuatmu tersenyum
Aku bukan yang terindah buatmu
Ketika tak mampu membuatmu bahagia
Aku bukan yang  termanis untukmu
Ketika tak mampu membuatmu bertumbuh
Aku bukan yang terbaik bagimu

Ketika tatapan jadi dingin
Hadirku bukan inginmu
Ketika sikap jadi acuh
Sosokku bukan maumu
Ketika kamu perlahan pergi
Bersamaku tak pernah berarti

Bahagiaku ketika ada disampingmu
Bukan satu alasan untuk bertahan
Kecewaku saat tak menemukanmu
Tak akan membuatmu kembali
Sedihku karena kehilanganmu
Tak pernah menjadi rasamu

Wednesday, January 23, 2013

Full Moon (lagi)
















Malam ini terlalu indah 
Untuk kulewati tanpamu 
Meski itulah yang saat ini terjadi 
Kehangatan dan keindahan sinarnya 
Memaksaku menghadirkan bayangmu 

Inilah realita cinta kita 
Hanya mampu bercinta dalam bayangan 
Bergumul dengan angan kebersamaan 
Tanpa tau kapan impian itu jadi nyata 

Semakin waktu menjauhkan kita 
Tak ada tatap mata dan hangat pelukmu 
Tanpa hadirnya rangkaian mawar 
Memasung harapan sebuah hati 
Mencoba membunuh keindahan cinta 
Semakin aku yakin akan pada hatiku 
Untuk tetap mencintaimu 

Ketika purnama masih setia pada malam 
Disaat ombak masih setia menemani pantai 
Dan edelweis masih setia pada puncak yang dingin 
Seabadi itulah cinta ini untukmu 

Lara




















Ketika raga kembali terluka 
Jangan biarkan jiwamu hampa 
Ketika matamu tak mampu terbuka 
Bukan berarti senyuman sirna 

Saat hatimu menangis 
Tak perlu mereka ikut berduka 
Saat air matamu telah habis 
Biarkan indahnya Surga menjadi milikmu 

Kesakitan bukan sebuah karma 
Hanya sekedar pelajaran berharga 
Untuk lebih bisa menghargai yang sudah ada 

Kesedihan bukan sebuah kutukan 
Hanya sekedar mengingatkan 
Kamu bukan siapa-siapa tanpa Tuhan

Thursday, January 3, 2013

Belajar Pada Rasa




















Saat terbaring dan tak berdaya
Setiap keluhan hanya akan membuat
Rasa sakit terasa semakin menyakitkan

Saat sendiri merasa kesepian
Semua yang terjadi akan menjadi beban
Membuat jiwa semakin terluka

Setiap kali tubuh mulai lemah
Oleh kabut yang menutup setiap pandangan
Pada segala keindahan yang ada
Mencipta pilihan antara mengeluh dan berjuang

Airmata yang mengalir
Ketika rasa sakit itu ada
Bukan semata-mata karena rasa sakitnya
Tapi wujud dari sebuah ketakutan
Akan akhir dari rasa sakit itu sendiri
Batas akhir yang kita rangkai sendiri

Air mata yang seharusnya tidak perlu menetes
Karena setiap akhir dari.semua rasa sakit
Adalah sebuah keindahan
Akhir dari setiap rasa sakit
Akan selalu menghadirkan senyum

Air mata yang seharusnya mampu digantikan
Oleh rangkaian doa-doa penyerahan
Atas semua yang sedang kita rasakan
Sebuah penyerahan atas hasil
Dari segala usaha kita
Sebagai sebuah proses
Dari satu episode kehidupan