Wednesday, September 21, 2011

Sayang Yang Tidak Membangun

"Ah ngga apa-apa biarin aja, namanya juga anak-anak"

Pasti banyak dari anda yang sangat-sangat sering mendengar bahkan mungkin bicara kalimat itu. Sebenarnya apa yang jadi tujuan saat anda bicara kalimat itu...? Apa yang anda harapkan jika anak sudah mendengar kalimat itu..??

Maaf sebelumnya buat para "pemaklum" anak-anak. Saya hanya ingin menyampaikan pendapat saya mengenai kalimat itu. Kalimat itu sama sekali tidak berlaku untuk anak-anak saya. "Galak banget...!!" boleh dikatakan galak kalo kita cuma asal teriak dan melotot, tapi kalo kita kensekuen, dan bisa memberikan contoh atas hal yang benar dari apa yang tidak boleh dilakukan, itu berati kita tegas untuk sebuah kedisiplinan hidup.

Kalimat pemakluman itu sama sekali tidak akan menghasilkan jiwa disiplin pada anak. Pendidikan terhadap pribadi bukan dimulai saat manusia sudah bukan "anak-anak" lagi tetapi sejak manusia itu mulai membuka mata dan menghirup udara didunia ini.

Siapa guru paling penting bagi anak? Orang Tua. Kalau kita sebagai orang tua tidak mampu memberikan contoh yang baik bagi anak, jangan pernah berharap anak mempunyai jalan pikiran yang baik juga. #kok bisa...??# coba ingat-ingat lagi, waktu seorang anak akan melakukan sesuatu atau hal yang baru, anak pasti akan bertanya pada papa mama nya. Contohnya:
Seorang anak dengan bahasa yang masih belum sempurna ngasih mamanya bungkus permen, karena mamanya males bangun *asik nggosip* bungkus permen tadi cuma diremas-remas dan langsung dilempar. Pada saat si anak selesai makan permen yang kedua, dia pasti akan melakukan hal yang sama seperti apa yang sudah dilakukan si mama. (Guru kemproh)

Dimana pertama kali anak mempelajari sesuatu? Rumah.
Ya, dirumah dan bukannya di sekolah. Sekarang banyak orang tua yang anaknya baru satu atau dua tahun dimasukkan ke sekolah formal. Dan bodohnya adalah mereka yang menanggapi hal itu dengan kalimat "wah, hebat ya... Anaknya si Ibu itu pinter banget lho, sekarang masih dua tahun aja udah sekolah, bahasa inggrisnya aja udah lancar". Huuufftt.... Iya seh, IQ boleh juara tapi EQ dan SQ nya apa juga sejuara IQ nya...?? Pribadi yang akan menang dalam kehidupan adalah mereka yang bisa membuat ketiga hal itu balance. Semua itu bisa dimulai sejak awal didalam keluarga.
Seseorang akan bisa menghargai orang lain, menghormati orang lain adalah jika dia terbiasa "saling" menghargai dan menghormati antara anggota keluarga. pelajaran mengenai sopan santun, tata krama dan teposliro juga dipelajari didalam sebuah keluarga.

Dimanapun kita akan berkarya, kita tidak akan bertahan dengan kualitas terbaik jika kita tidak terbiasa melatih diri untuk menjadi yang berkualitas dalam hal terkecil sekalipun.