Thursday, March 5, 2015

Pencipta Luka





















Hanya mampu bertingkah palsu
Menebar fitnah dalam setiap tutur
Ketika salah semua fitnah
Tak pernah berani berkata maaf

Menyakiti hati insan lain
Adalah kebahagiaannya
Mencari dukungan dan simpati
Hanya itu kemampuannya

Menjadi pembuat masalah
Yang tak pernah merasa salah
Menjadi pencipta luka hati
Yang tak pernah punya rasa kasih
Menjadi sumber air mata
Yang selalu tertawa saat yang lain terluka

Serigala berbulu domba
Itulah sebutan bagi mereka
Yang tidak pernah mampu melihat
Apa yang sudah mereka dapat

Maafkan Simbok Nak




















Paijo: Kenapa aku harus memaafkan kakak A yang udah jahatin aku, kenapa kakak A engga dihukum?

Simbok: Karena Tuhan juga selalu memaafkan mereka yang jahat 
pada-Nya

Paijo: Jadi aku boleh jahat kayak kakak A, kan nanti pasti aku juga engga dihukum tapi dimaafkan juga, terus kalo aku nakal mami engga boleh hukum aku, mami harus maafin aku.

Simbok: kita ndak boleh jahat sama orang nang, karena dijahatin itu tidak enak kan, dan jahat sama orang itu dosa.

Paijo: kalo dosa kenapa engga dihukum, kenapa kok dimaafin?

Dan simbok hanya mampu memeluk Paijo sambil nahan air matanya supaya ndak sampai jatuh. Bukan jaim dan bukan gengsi tapi kalo sampe air matanya keluar akan tambah melukai Paijo yang selama ini sudah terluka.

Pertanyaan yang menohok seperti ini sekarang seringkali terlontar dari bibir anak simbok. Alih-alih menjawab dengan jawaban yang pas, mau buka mulut saja tenggorokan rasanya sudah tersumbat.

Selalu hanya kata maaf dalam hati simbok yang bisa simbok katakan pada dirinya sendiri, dan selalu hanya kalimat :

        "yuk nang, kita berdoa sama Tuhan aja supaya Tuhan 
        selalu menjauhkan kamu dari orang yang jahat sama kamu".