Kamu : boleh aku bertanya
Aku : hmmm....
Kamu : apakah kamu benar sedangberjuang melawan kematian
Aku : kematian bukan musuh yang harus dimenangkan dengan sebuah
perlawanan, kematian itu indah bukan hal yang menakutkan
Kamu : sesakit apa yang kamu rasakan saat ini
Aku : jangan pernah bertanya soal rasa sakit itu karena kamu tidak
akan pernah mengerti
Kamu : aku tertipu oleh semua penampilan dan ekspresi bahagia
dalam setiap gambarmu
Aku : aku tak pernah bermaksud menipu siapapun
Kamu : senyummu membuat aku tak percaya pada semua yang mereka
katakan tentang apa yang saat ini kamu rasa
Aku : sekarang aku ingin kamu jawab tanyaku, apa yang kamu inginkan
pada semua orang yang kamu sayangi ketika kamu pergi nanti
Kamu : maksud kamu?
Aku : aku mengerti jika kamu sulit mengartikan semuanya, tetapi
aku hanya ingin katakan padamu,bahwa ketika suatu saat nanti
aku pergi bersama malaikatku, aku ingin semua orang yang aku
sayangi hanya mengingat setiap senyumku bukan setiap luka
yang pernah ada padaku...
Kamu : kamu tidak boleh putus asa
Aku : itu bukan sebuah keputus asaan,karena kita semua akan
berhadapan dengan saat-saat tersebut, hanya kita tidak tau
kapan semuanya akan kita hadapi
Kamu : tapi tidak pantas kamu bicara seperti itu saat ini
Aku : tidak pantas ketika aku tujukan kata itu untuk orang lain,
tetapi ketika semua untuk diriku sendiri,
akan membuatku semakin yakin untuk setiap langkah yang akan
kulewati...
Kamu : apa kamu tidak berusaha mencari alternatif lain selain dengan
pengobatan secara medis?
Aku : apa aku harus kabarkan pada seluruh dunia apa yang sudah aku
lakukan untuk mengatasi semua persoalan yang sedang aku
hadapi
Kamu : katakan, apa yang kamu butuhkan saat ini, apa yang bisa
aku bantu untuk meringankan beban beratmu
Aku : cukup titip namaku dalam setiap bait doa yang kamu ucapkan
Kamu : dalam doaku kupastikan ada nama kamu, agar Tuhan sembuhkan
kamu, agar Tuhan angkat semua beban berat kamu, agar Tuhan
selalu membuat kamu terus tersenyum...
Aku : jangan pernah mendikte apa yang akan Tuhan kasih buat aku,
cukup kamu minta supaya Tuhan menjaga iman yang aku punya,
menjaga harapan dan kepercayaanku pada-Nya.
Karena hanya itu yang mampu membuatku kuat sampai saat ini.
Dan kamupun terdiam, masih dengan ketidak mengertianmu tentang apa yang aku jalani dan aku pikirkan.
No comments:
Post a Comment